BANJARMASIN – Status PPKM level 4 Kota Banjarmasin resmi diperpanjang lagi hingga 16 Agustus mendatang.
Perpanjangan mengacu intruksi pemerintah pusat yang memutuskan untuk memperpanjang PPKM Level 4, 3, dan 2 di sejumlah wilayah luar Pulau Jawa dan Bali mulai 10 sampai 23 Agustus.
“Iya (diperpanjang) sesuai dengan arahan bapak Walikota hingga 16 Agustus 2021,” jawab singkat Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Machli Riyadi, melalui pesan Whatsapp, Senin (9/8) malam.
Sebelumnya, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengaku bahwa Pemkot hanya akan mengikuti intruksi Presiden Joko Widodo.
Toh, menurutnya diperpanjang atau tidak status PPKM level 4, operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan tetap dijalankan. Penegakan mengacu pada Peraturan Walikota (Perwali) Banjarmasin nomor 68 tahun 2020.
Namun, pihaknya meminta agar penerapan sanksi denda administratif ditunda sementara. Alasannya karena ingin menaikan status Perwali menjadi Peraturan Daerah (Perda)
“Karena yang bisa sanksi denda hanya Perda atau undang-undang. Untuk ke depan hanya ada terguran lisan atau tertulis dan sanksi sosial,” tegasnya.
Selain itu, pelaksanakan 3T (testing, tracing dan treatment), kata dia, juga terus digencarkan. Dengan menurunkan sebanyak 104 tenaga surveilans yang baru direkrut.
“Tenaga surveilans kita turunkan hingga ke kelurahan. Empat pilar akan tetap melaksanakan tugas,” ujarnya.
Di samping itu, Pemkot Banjarmasin juga akan mempersiapkan tempat isolasi terpusat untuk penanganan warga yang terpapar Covid-19.
“Sesuai arahan panglima TNI dan Kapolri, kita sekarang fokus penanganan Isolasi Mandiri (isoman),” tuturnya.
Rencananya, Balai Besar Diklat Sosial milik Kemetrisn Sosial yang bakal disulap jadi tempat isolasi terpusat pasien Covid-19.
Pihaknya juga mendapat bantuan sebanyak 25 unit oksigen konsenrator yang salah satunya akan di tempatkan di lokasi tersebut.
“Dengan adanya isolasi terpusat penanganan bisa dilakukan segera. Tidak harus ke RS dulu,” tambahnya.
(SKI/MMO)
