Sepekan Air Leding Tidak Mengalir, Warga Alalak Mulai Gatal-Gatal Akibat Gunakan Air Sungai

BANJARMASIN – Warga Alalak Tengah, Banjarmasin Utara mengeluhkan pelayanan PDAM Bandarmasih. Pasalnya, sudah sepekan lebih air bersih di tempat mereka tidak mengalir.

Mau tidak mau, aktivitas sehari-hari warga seperti mandi, mencuci hingga memasak pun sulit dilakukan.

Bacaan Lainnya

Warga sepekan lebih kesulitan air bersih tidak sedikit. Setidaknya ada lima RT yang mengeluhkan pelayanan air bersih yakni RT 10 hingga RT 15 Kelurahan Alalak Utara.

Warga bahkan mengancam akan menggeruduk Kantor PDAM Bandarmasih jika air bersih di tempat mereka tak kunjung mengalir dalam waktu dekat.

Informasi dihimpun, tersendatnya aliran air bersih dalam waktu yang lama di kawasan itu bukan sekali ini terjadi.

“Ini sudah beberapa kali. Dulu kami pernah 23 hari tidak dialiri air,” kata Husna, salah satu warga.

Husna, nampak sangat emosional saat ditemui amnesia.id. Sambil mencak-mencak, warga RT 14 Alalak Tengah itu mengungkapkan kekesalannya terhadap pihak PDAM Bandarmasih.

“Sudah lama sekali di sini air tidak mengalir,” katanya sembari hendak menangis lantaran kecewa berat.

Meski memang ada bantuan distribusi air dengan mobil tangki air dari PDAM, Husna mengaku tidak cukup.

“Cuma sedikit kebagian. Tapi tidak cukup,” kata dia.

Lantas, untuk mencukupi kebutuhan air untuk mandi, Husna sekeluarga kadang terpaksa memakai air sungai. Namun begitu, air sungai dirasa sudah tidak layak pakai lantaran tercemar.

“Badan saya, anak dan cucu saya sampai gatal-gatal,” kata dia sambil menunjukan bekas luka gatal dikaki dan tangannya.

Husna pun berharap agar PDAM Bandarmasih segera melakukan tindakan supaya air bersih kembali mengalir di Kelurahan Alalak Tengah.

“Saya minta tolong kepada pihak PDAM Bandarmasih secepatnya melakukan tindakan. Kami sudah tidak tahan,” tegasnya.

Hal sama juga dirasakan ketua RT 13 Alalak Tengah Mahyuni.

“Kalau saya gak pakai mesin, air sama sekali tidak jalan, susah juga kalau mau masak dan lain-lain,” ujarnya.

Bahkan ia menambahkan bantuan air PDAM melalui mobil tangki juga tak cukup.

“Bagaimana mau cukup, disini keperluan warga banyak. Bahkan berebut ada juga yang gak kebagian,” ucap Mahyuni.

Sementara itu, pihak PDAM Bandarmasih saat dikonfirmasi, mengakui memang ada 18 titik kebocoran yang menyebabkan tersendatnya distribusi air di Alalak Tengah sejak satu pekan terakhir ini.

“Daerah tersebut memang kritis, jadi jika ada trouble memang sangat terdampak dan recovery nya paling belakang,” kata Manajer Produksi dan Distribusi PDAM Bandarmasih, Walino.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Walino mengatakan, pihaknya sudah melakukan distribusi air bersih dengan mobil tangki.

Selain itu, pihaknya melalui tim telah mengevaluasi jaringan dan memaksimalkan fungsi jaringan. Yakni dengan mengoneksikan dari jaringan pipa sekunder ke tersier.

“Sebelumnya koneksi yang digunakan dari sesama pipa tersier. Setelah diubah akhirnya mengalir air walaupun sedikit. Ketimbang sebelumnya tidak mengalir sama sekali,” katanya.

“Kita juga sudah melakukan manajemen tekanan. Kita ratakan distribusi air dari satu tempat dengan tempat yang lainnya alias tidak ada lagi yang dominan dan tidak ada yang terlalu ketinggalan. Tapi lagi-lagi karena sifatnya jaringan kalau sama persis akhirnya susah,” tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Walino menjelaskan, pihaknya juga telah menurunkan sebanyak 20 orang untuk kroscek pada Jumat (5/11) lalu, dengan data dan asumsi yang ada untuk memeriksa jaringan.

Alhasil, ditemukan sebanyak 18 titik kebocoran, yang sangat berarti di wilayah yang sangat kritis air bersih. Kemudian pihaknya pun langsung melakukan perbaikan, namun masih tertinggal 2 titik kebocoran.

“Nah dua titik ini yang masih kita kejar dan belum ditemukan titiknya. Memang sumber nya ada tapi titik tepatnya masih kita cari,” katanya.

Lantas berapa lama estimasi waktu yang dibutuhkan PDAM Bandarmasih untuk melakukan perbaikan agar air bersih di Alalak Utara kembali mengalir normal? Walino tak bisa memastikan.

“Untuk ganti pipa itu mungkin satu bulan untuk benar-benar normal. Tapi dalam satu pekan ke depan kita capai target minimal. Karena perbaikannya bertahap,” katanya.

Disinggung apakah ada dispensasi tagihan pembayaran bulanan bagi warga yang terdampak gangguan distribusi air bersih ini? Terkait hal itu, Walino mengaku, pastinya akan disesuaikan dengan pemakaian.

“Kalau terbaca pemakaian 1 meter kubik maka itu lah yang dibayar. Sekarang dispensasi lain juga kita dropping mobil tangki air bersih secara gratis. Tinggal membaginya saja lagi,” pungkasnya.

(ALV/MMO)

 

Pos terkait