BANJARBARU – Sebanyak 50 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru jalani asesmen untuk program brigade pangan di Desa Bati-bati Kabupaten Tanah Laut.
Asesmen ini dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Banjarmasin.
Kepala Lapas Banjarbaru I Wayan Nurasta Wibawa menyampaikan, asesmen ini merupakan tindak lanjut dari hasil peninjauan dan pemantauan lahan oleh Pimpinan Tinggi Pratama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas).
“Kurang dari sepekan kami sudah melakukan asesmen sebanyak dua kali. Pertama, 80 warga binaan. Kedua, 50 warga binaan. Kami ingin memastikan warga binaan yang nantinya terlibat dalam program tersebut telah melalui asesmen mendalam oleh PK Bapas,” terangnya.
Wayan menekankan program ini tidak hanya untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi sarana pembinaan terintegrasi bagi warga binaan.
“Program ini menunjukkan warga binaan bukan hanya penerima pembinaan, tetapi bagian penting dalam merealisasikan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Asta Cita Presiden melalui lahan produktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.
Salah satu asesor Bapas Banjarmasin, Adi, mengatakan asesmen dilakukan dengan wawancara langsung dengan warga binaan berdasarkan pertimbangan risiko keamanan, risiko keselamatan, risiko stabilitas, risiko kesehatan, dan risiko pada masyarakat.
Hasil penilaian asesmen menjadi tolak ukur terpilihnya warga binaan untuk terlibat dalam progam brigade pangan nanti.
“Klasifikasi warga binaan yang kami asesmen tentunya telah menjalani setengah dari masa pidananya, tidak melakukan pelanggaran, tes urine negatif, memiliki keterampilan pertanian, usia tidak lebih dari 50 tahun, bukan residivis, dan kondisi kesehatannya bagus. Hal ini penting untuk menentukan siapa saja yang siap secara mental, fisik, dan keahlian untuk berkontribusi dalam program tersebut,” jelas Adi.
Asesmen ini dipantau langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Said Mahdar. Hasil asesmen ini menghasilkan laporan data warga binaan yang memenuhi kualifikasi untuk program Asimilasi kerja luar Lapas pada lahan brigade pangan.
“Saat ini seluruh Lapas dan Rutan melakukan asesmen terhadap warga binaan guna percepatan program brigade pangan. Asesmen ini menjadi dasar pengusulan warga binaan untuk dipindahkan ke Lapas Banjarbaru guna mendapatkan pelatihan keterampilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Said menerangkan lahan brigade pangan tersebut merupakan lahan milik masyarakat yang dikelola bersama dengan pemerintah dengan skema pembagian hasil 70% untuk masyarakat dan 30% untuk pemerintah.
Program ini membangun kolaborasi sinergis antara masyarakat, Ditjenpas, Pemkab Tanah Laut, dan Kementerian Pertanian. Ia mengungkapkan, Pemkab Tanah Laut telah menyiapkan lahan seluas 64 hektar dari target 100 hektar, 11 ekskavator, dan tiga longarm.
“Penanaman perdana akan dilakukan Januari 2025. Kami yakin program ini akan membawa manfaat besar. Tidak hanya untuk ketahanan pangan nasional, tetapi memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk memperoleh keterampilan baru yang bermanfaat ketika mereka kembali ke masyarakat,” pungkas Said.
(Andi)