BANJARMASIN – Dalam satu bulan terakhir masyarakat dihadapkan persoalan langkanya minyak goreng kemasan di ritel modern.
Padahal pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan telah mengeluarkan edaran satu harga minyak goreng kemasan yakni Rp 14 ribu perliter.
Harga itu berlaku untuk penjualan minyak goreng kemasan segala merk baik yang dijua ritel modern maupun pasar tradisional sejak awal Februari 2022 lalu.
Anehnya, sejak pemerintah pusat menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan, stok di ritel modern selalu kosong. Namun hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan minyak goreng kemasan di pasar tradisional yang masih banyak, namun tentunya dengan harga yang tinggi.
Pantauan amnesia.id, Senin (28/2) malam dibeberapa ritel modern seperti Indomaret maupun Alfamart di Banjarmasin, stok minyak goreng kemasan masih kosong. Yang ada hanya minta goreng premium.
Ambil contoh, di Indomaret 1 Sultan Adam stok minyak goreng sudah mengalami kekosongan selama sebulan terakhir.
“Stok minyak goreng sudah kosong sebulan. Ada yang dua minggu lalu datang itu pun cuman tiga dus dan cuman sejam sudah habis,” ucap Lintang yang merupakan salah satu staff Indomaret 1 Sultan Adam.
Sama halnya, Indomaret 1 Sultan Adam. Indomaret Fresh 2 Sultan Adam juga mengalami kekosongan minyak goreng.
Lagi-lagi hal ini disebabkan tidak adanya pengiriman minyak goreng dari distributor.
“Minyaknya masih kosong. Belum ada kiriman dari dua minggu yang lalu,” ucap salah satu staff Indomaret Fresh 2, Pratiwi.
Menyikapi hal ini, Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin angkat suara.
Kabid Perdagangan Disperdagin Kota Banjarmasin Rakhman Norrahim mengakui adanya kekosongan stok minyak goreng di beberapa ritel modern dikarenakan adanya pembatasan distribusi minyak goreng tiap outlet.
“Kami dari Disperdagin itu sudah melakukan koordinasi ke ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart. Mereka dibagi dua wilayah sekaligus yakni Kalsel-Teng,” ucapnya saat dihubungi via telepon, Senin (28/2).
Lebih lanjut, adanya pembagian minyak goreng sendiri kembali terbagi ke masing-masing outlet yang ada di Banjarmasin.
“Pembagian minyak ini dibagi lagi oleh mereka per-outlet dan itu kembali dibatasi,” ungkapnya
Lantas bagaimana Dinas Perdagangan Kota Banjarmasin menangani persoalan kekosongan stok minyak goreng di ritel modern ini?
Bidang Perdagangan Disperdagin Kota Banjarmasin ucap Rakhman selalu melakukan pengawasan ketersediaan minyak goreng baik itu di pasar tradisional dan modern.
“Kami disini fungsinya mengawasi. Jadi, kita selalu pantau ketersediaan minyak goreng. Baik itu di pasaran maupun ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart,” tutupnya.
(PUT/MMO)