BANJARBARU – Tokoh masyarakat sekaligus Wakil Ketua DPRD Banjarbaru Nafsiani Samandi, angkat bicara terkait perpindahan Ibu kota Kalimantan Selatan dari Banjarmasin ke Banjarbaru.
Menurutnya, perpindahan Ibu Kota Provinsi tersebut bukanlah hal yang baru lagi. Pasalnya, daerah itu memang pernah dicanangkan sebagai Ibu Kota Kalsel sejak 1953 Kalsel oleh tokoh di Banjarbaru, yakni Dr Murdjani.
“Jadi secara sejarah memang perpindahan Ibu Kota Kalsel sudah lama sekali dicanangkan. Ketika disahkan oleh DPR RI, kami sebagai penduduk asli sangat bersyukur atas perpindahan ini,” ucapnya kepada amnesia,id. Selasa (22/2)
Selain melihat dari sejarah, ditetapkannya pusat perkantoran pemerintah Provinsi Kalsel di Banjarbaru ikeh Gubernur saat itu Rudy Ariffin, memperjelas daerah dengan luas wilayah 371,38 kilometer persegi sebagai Ibu Kota.
“Jadi saya kira memang sudah sangat tepat dan juga pas sekali Banjarbaru Ibu Kota Provinsi,” lanjutnya
Keuntungan Perpindahan Ibu Kota Kalsel
Sementara itu, perpindahan Ibu kota Kalsel ke Banjarbaru memberikan dampak dan manfaat bagus untuk kemajuan, terutama dalam pertumbuhan sektor ekonomi kedepannya.
“Secara geografis Banjarbaru berada di tengah wilayah dari sejumlah Kabupaten dan Kota. Jadi sudah sangat jelas akan menjadi sentral ekonomi di Kalimantan Selatan,” ujar Nafsiani.
Adapun untuk permasalah infrastruktur, Nafsiani menjelaskan, kontur tanah keras yang masih kosong mempermudah dilakukan pembangunan dan tentunya tidak memberi dampak permasalahan lingkungan.
“Kita ketahui bersama bahwa kontur tanah di Banjarbaru ini ketika ingin melakukan pembangunan tidak ada masalah dan masih banyak lahan kosong,” terangnya
Ia menambahkan untuk sosial budaya dapat memberikan banyak warna tanpa memicu kerenggangan dan perdebatan. Mengingat, rata-rata penduduk Banjarbaru merupakan orang pendatang yang berasal dari Kalimantan Selantan sendiri maupun luar pulau.
“Masyarakatnya lebih mudah paham dan mengerti aturan yang dibuat pemerintah setempat. Artinya tempat ini paling nyaman dan damai untuk ditinggal,” pungkas Nafsiani.
Untuk perkembangan pendidikan, Nafsiani meyakini akan lebih bagus lagi kedepannya. pasalnya, saat ini Banjarbaru sudah dikenal dengan sebutan kota Pendidikan. yang mana banyak berdiri perguruan tinggi.
“Apalagi kalau jadi ibukota, sudah bisa dipastikan tempat ini akan lebih maju lagi, dari segala sektor entah, ekonomi, infrastruktur, budaya, terlebih lagi dalam pendidikan,” tandasnya.
(FER/ADI)