Banjarmasin Serius Benahi Pasar: Sampah Berkurang Drastis, Digitalisasi dan Revitalisasi Jadi Fokus Wali Kota Yamin

Foto : Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR memimpin rapat bersama Perumda Pasar. (alif/prokom)

BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin menunjukkan langkah nyata dalam pembenahan lingkungan pasar, mulai dari pengelolaan sampah, peningkatan infrastruktur, hingga digitalisasi sistem perdagangan. Hal ini mengemuka dalam rapat internal yang dipimpin langsung oleh Wali Kota H. Muhammad Yamin pada Rabu (7/5).

Salah satu capaian penting yang diungkap adalah penurunan volume sampah harian secara signifikan, dari 600 ton menjadi sekitar 300 ton. Yamin menyebut capaian ini sebagai bukti keberhasilan edukasi kepada masyarakat, namun ia menekankan pentingnya konsistensi.

“Ini bukti edukasi kita berhasil. Tapi jangan berhenti di sini. Banjarmasin bisa jadi kota percontohan pengurangan sampah nasional,” ujar Yamin, saat membahas Rencana Bisnis Perumda Pasar Baiman 2025–2029.

Meski begitu, Yamin memberi peringatan agar upaya pengelolaan sampah tidak dibebankan kepada pedagang pasar melalui kenaikan tarif.

“Ekonomi kita sedang lesu. Jangan sampai pedagang lari karena beban biaya. Kita harus cari solusi dari sisi pemerintah dulu sebelum melempar ke masyarakat,” tekannya.

Tak hanya soal sampah, wali kota juga menyoroti kondisi pasar tradisional yang dinilai belum memenuhi standar kebersihan, kenyamanan, dan keamanan. Ia menyebut banyak pasar yang perlu revitalisasi, termasuk Pasar Sudimampir.

“Ini bukan sekadar cat ulang. Harus ada revitalisasi menyeluruh. Pasar adalah wajah ekonomi rakyat, jangan dibiarkan semrawut dan jorok,” tegasnya.

Wali Kota Yamin juga menekankan pentingnya transformasi menyeluruh, bukan hanya perubahan nama semata.

“Perumda ini baru, semangatnya juga harus baru. Eksistensinya harus terasa dari SDM, pelayanan, hingga bangunan pasar itu sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Baiman, Muhammad Abdan Syakura, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun rencana bisnis jangka menengah yang menitikberatkan pada dua hal utama, digitalisasi dan pengelolaan sampah mandiri.

“Pedagang harus bisa berjualan secara digital, dan pembayaran sudah saatnya cashless. Kita ingin pasar bersih dan modern,” ujarnya.

Abdan juga menyatakan bahwa revitalisasi akan dilakukan berdasarkan skala prioritas, dengan peta jalan yang sudah dipetakan secara jelas, baik melalui dana internal maupun kolaborasi dengan pihak ketiga.