Banjir di Kab Banjar, Sebagian Kawasan Mulai Surut, Peningkatan Air Terjadi di Kecamatan Sungai Tabuk

BANJAR – Banjir yang merendam disejumlah wilayah Kabupaten Banjar saat ini mulai mengalami penurunan.

Kepala Pelaksana Harian (PLH) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar, Muhammad Riza Dauly menjelaskan, wilayah yang saat ini ketinggian airnya turun, Martapura Timur, yang sebelumnya 20 cm turun sekitar 2,5-3 cm, Martapura Barat, awalnya 40 cm, kini turun hingga 10 cm, Kecamatan Astambul 8 cm, terjadi penurunan sekitar 6 cm. Sementara Kecamatan Cinta Puri Darussalam, yang awalnya 50 cm sudah turun menjadi 30 cm.

“Meski bagian hulu dan tengah Kabupaten Banjar, sedang terjadi penurunan volume air, warga harus tetap waspada,” ujarnya.

Sebab lanjut Riza, bagian hilir Kabupaten Banjar sedang mengalami kenaikan air dengan ketinggian sekitar 15 cm seperti di Kecamatan Sungai Tabuk, khususnya Desa Lok Buntar.

“Kenaikan terjadi karena air dari hulu ini sudah mulai turun melalui irigasi rawa yang ada di Kabupaten Banjar. Kemungkinan juga penumpukan air akan meluas ke wilayah Sungai Barito,” bebernya.

Riza juga menyampaikan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, BPBD Kab Banjar menyiapkan tiga posko mobile di Kecamatan Martapura Kota, Kecamatan Martapura Timur dan yang terakhir di Kecamatan Sungai Tabuk.

Masih kata Riza, setiap posko yang didirikan, sudah dilengkapi dengan logistik, obat-obatan, serta peralatan seperti perahu karet sebanyak 1 buah, kendaraan 1 buah dan 4 orang anggota BPBD.

“Masyarakat yang ingin mengungsi, bisa langsung menghubungi posko yang kami siapkan,” jelasnya.

Riza melanjutkan adapun saat ini pasukan yang disiapkan mereka untuk menanggulangi bencana banjir, untuk anggota internal BPBD sendiri ada sebanyak 40 orang personil, dan untuk perahu karet ada 14 buah, mobil pick up, dan juga sepeda motor.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan TNI-POLRI dan relawan rescue yang ada di Kabupaten banjar untuk membantu jika bencana banjir sudah berstatus tanggap darurat,” terangnya.

Meski begitu BPBD Banjar masih memiliki kendala kekurangan peralatan seperti perahu karet, mengingat sebaran wilayah yang cukup luas.

(FER/MMO)