Banjir Pengaron Rendam Delapan Desa, Warga Matraman dan Sungai Martapura Diminta Waspada

BANJAR – Banjir yang merendam sejumlah Desa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, menjadi keprihatinan bagi seluruh warga Kalsel.

Selain memutus akses transportasi darat, banjir di Kecamatan Pengaron yang merendam sejumlah Desa, kembali mengingatkan kita musibah banjir satu tahun silam di Kalsel.

Hairin, salah satu warga Pengaron mengaku hanya bisa pasrah, melihat rumahnya terendam banjir.

“Sudah terendam semua. Ketinggian air mencapai tiga meter di rumah saya,” katanya Rabu (12/1) di Pengaron.

Yang paling menyedihkan lanjut Hairin, beberapa barang elektronik dan yang lainnya, tidak bisa diselamatkan.

“Ada jutaan rupiah munhkkn kerugian saya. belum lagi warga yang lainnya, mungkin lebih besar dari saya,” sebutnya.

Camat Pengaron Alipudi, S.Sos, MM, mengatakan sebanyak delapan Desa di Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar yang terendam banjir dengan ketinggian 3 sampai 4 meter.

“Banjir terjadi dikarenakan Sungai Riam Kiwa meluap setelah diguyur hujan selama beberapa hari,” ujarnya.

Alipudi menjelaskan, adapun Desa terdampak banjir yakni Desa Lumpangi, Desa Lobang Baru, Desa Atiim, Desa Lok Tunggul, Desa Pengaron, Desa Benteng, dan Desa Antaraku.

“Warga yang terdampak banjir dalam proses evakuasi ke tenda darurat di depan Kantor Kecamatan. Ada juga yang mengungsi ke rumah keluarganya,” jelasnya.

Alipudi melanjutkan, banjir yang menenggelamkan delapan Desa di Pengaron,terjadi setiap tahunnya dan semuanya terbilang parah.

“Kami waspada saat ini, karena pada tahun dulu ketinggian bisa mencapai 6 meter. Kemungkinan ini bisa lebih parah dibanding banjie 2021 lalu,” ungkapnya.

Untuk bantuan warga yang terdampak banjir lanjutnya, pihaknya sudah mendirikan dapur umum. Untuk logistiknya berasal dari bantuan swasta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar.

Terpisah, Kepala Seksi Logistik BPBD Kab Banjar Yanrinaldi Bachdi, S.AP mengatakan agar warga yang berada wilayah bagian hilir khususnya daerah pinggiran Sungai Martapura, dan Kecamatan Mataraman, untuk selalu berjaga-jaga dikarenakan air kiriman dari sungai Riam Kiwa.

“Kita berharap semoga bencana banjir besar tidak terjadi lagi seperti tahun yang lalu,” pungkasnya.

(FER/MMO)