BANJARMASIN – Lonjakan Covid- 19 kembali terjadi di sejumlah daerah, termasuk Kalsel, khususnya Banjarmasin.
Parahnya, sejumlah siswa dibeberapa SLTP di Banjarmasin terkonfirmasi Covid-19, sehingga proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibeberapa sekolah terpaksa dihentikan sementara waktu.
Di Banjarmasin, ada beberapa SLTP yang terpaksa diliburkan dan kembali melakukan pembelajaran daring yakni SMPN 1 Banjarmasin, SMPN 2 Banjarmasin, SMPN 6 Banjarmasin dan SMPN 19 Banjarmasin.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM. Lutfhi Saifuddin mengatakan, pihaknya sudah mewanti-wanti pemerintah agar memonitoring secara maksimal PTM di Kalsel termasuk di Banjarmasin.
“Peran kami diluar teknis. Secara kebijakan kami selalu mewanti – wanti Pemerintah dalam pelaksanaan PTM,” ucapnya.
DPRD Banjarmasin lanjut Politisi Partai Gerindra Kalsel itu, sepakat diliburkannya PTM dan untuk sementara waktu kembali pembelajaran daring atau online.
“Jika ada temuan kasus baru di sekolah sebaiknya PTM diberhentikan dulu,” terangnya.
Senada dengan Lutfhi, Anggota Komisi IV DPRD Kalsel Asbullah AS menilai sekolah harus membuat kombinasi proses belajar mengajar untuk mengurangi kasus infeksi Covid- 19.
“Sekolah harus menerapkan hybrid learning yang mana penerapan ini menggunakan kombinasi sistem pembelajaran. 50% PTM dan sisanya daring saja,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Asbullah juga menekankan pihak terkait untuk bisa melakukan tracking dan tracing jika ada kasus temuan Covid-19 di sekolah.
Politisi PPP Kalsel itu juga menyarankan jika terjadi penambahan kasus di sekolah, sebaiknya siswa diliburkan dan sekolah disterilisasi.
“Sekolahnya liburkan saja sekaligus sterilisasi,” pungkasnya.
(PUT/MMO)