BANJARMASIN – Noor Hasanah, warga Banua Anyar RT 017 RW 001, Banjarmasin Timur terpaksa beraktifitas serba sendiri sejak menjalani masa isolasi mandiri (Isoman). Sesekali wanita berusia 55 tahun itu, dijenguk sang anak yang saat ini sudah berkeluarga dan tak lagi tinggal serumah dengannya.
Noor Hasanah adalah salah seorang warga Banjarmasin yang kini sedang menjalani masa Isoman. Kondisi ini mau tak mau dijalaninya setelah suaminya bernama Tarmizi (64) divonis terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil PCR di Rumah Sakit Islam Banjarmasin pada 15 Juli 2021 lalu.
Bedanya, Noor Hasanah, tak bergejala sehingga hanya diminta menjalani isoman di rumah saja. Anak dari Noor Hasanah, Mariana, bercerita bahwa sang ayah pun juga sempat diminta isoman di rumah. Namun, akibat kondisinya yang semakin parah, Tarmizi harus dievakuasi ke rumah sakit setelah tiga hari menjalani isoman di rumah.
“Ayah dirujuk ke rumah sakit mulai tanggal 18 Juli, karena di rumah kami tidak memiliki oksigen. Jadi, kami sekeluarga sepakat agar ayah dirujuk ke RSUD Anshari Saleh,” ucapnya, Jumat (6/8).
Alhasil, Noor Hasanah sementara ini harus tinggal sendiri di rumahnya. Sesekali dibantu anak-anak mereka untuk menyiapkan makanan atau sekadar mengontrol kondisi terkini sang ibu.
Mariana menerangkan, dengan kondisi itu, ia memutuskan untuk melaporkan ke Puskesmas terdekat. Setelah itu, Mariana mengaku bahwa pihaknya hanya diberikan kontak center ambulance, jika sewaktu-waktu sang ibu mendadak bergejala berat.
“Untuk vitamin ibu saya pun kami membeli sendiri. Beruntung adik saya bekerja di salah satu apotek. Jadi mudah mencarinya,” bebernya.
Tidak berhenti sampai di situ, Mariana juga mengaku sepengetahuannya tak satu pun petugas Puskesmas melakukan pemantauan atau kontrol terkait kondisi terkini ibunya.
“Setahu saya sejak awal isoman, tidak ada kontrol untuk ibu saya. Kami yang berinisiatif sendiri menjaga kesehatan ibu supaya tidak drop,” tutupnya.
(SKI/MMO)
