Dampak Kenaikan Harga LPG Non-subsidi, Warga di Martapura Pemegang Kartu ‘Miskin’ Khawatir Gas 3 kg Langka

Foto Tumpukan Gas Subsidi 3 Kg

BANJAR – Jelang bulan Ramadhan pemerintah bersama pertamina, menaikan harga gas elpiji non-subsidi sekitar Rp 7 ribu hingga Rp 30 ribu pertabungnya.

Kekhawatiran bakal bertambahnya peminat gas bersubsidi seiring kenaikan tersebut, dirasakan masyarakat pemegang kartu gas 3 kg. Pasalnya, para pengguna gas 5,5 kg dan 12 kg akan beralih penggunaan gas yang lebih murah.

“Akhirnya gas Subsidi tersebut langka, karena ketersedian gas subsidikan sudah sesuai dengan data masyarakat yang kurang mampu,” kata Hendra salah satu warga pemegang kartu gas bersubsidi.

Dirinya berharap, ada pengawasan ketat dari pemerintah maupun aparat kepolisian terhadap pangkalan penjual gas agar tidak memanfaatkan kondisi itu.

“Tinggal diawasi saja pangkalan gas agar tidak menjual kepada mereka yang tidak punya kartu. Jadi kami tetap kebagian dan tidak sulit mendapatkan,” tutur Hendra.

Mengantisipasi terjadinya perpindahan daya beli masyarakat ke gas bersubsidi isi 3 kg yang diperuntukan bagi warga tidak mampu, pemilik pangkalan gas di Jalan Belahan Pesayangan, Kabupaten Banjar, Ahmad Barmani memberlakukan aturan ketat.

Masyarakat wajib memperlihatkan kartu yang dikeluarkan oleh Bupati untuk dapat membeli gas bersubsidi tersebut.

“Jadi yang tidak ada kartunya tidak akan kami jual ke mereka, kasian warga tidak mampu pasti tidak akan kebagian,” ucapnya saat ditemui amnesia.id, Kamis (3/3).

Kenaikan harga gas elpiji ukuran 5,5 kg yang dulunya Rp 82 Ribu kini menjadi Rp. 95. Ribu dan Gas 12 Kg dari Rp 180 Ribu naik Rp 210 Ribu, diakuinya sudah terjadi sejak Senin 28/2/2022 lalu.

“Untuk kenaikannya saya tidak tahu karena apa, saya kemarin juga menanyakan kepada agen tidak ada jawaban,” ungkap Ahmad.

Ahmad meyakini, dengan adanya kenaikan tersebut para pengguna gas non subsidi dipastikan banyak beralih menggunakan gas 3 kg yang harganya jauh lebih murah dan sangat terjangkau.

“Harga gas bersubsidi hanya Rp 17.500 saja, pasti mereka memilih membeli yang murah,” tandanya.

(FER/ADI)