Dinas Perdagangan Pastikan tidak Ada Penimbunan Minyak Goreng di Kalsel, Nyatanya di Ritel Modern Minyak Goreng Kemasan Kosong

Foto : Hanya Minyak goreng premium yang ada di sejumlah ritel modern di Banjarmasin

BANJARMASIN – Masyarakat hingga saat ini masih dihadapkan dengan situasi sulit kelangkaan minyak goreng di pasaran.

Jika pun ada, harga minyak goreng masih terbilang mahal diatas harga yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan RI yakni Rp 14 ribu perliter.

Pantauan amnesia.id di salah satu ritel modern ternama di kawasan Sungai Andai Banjarmasin, stok minyak goreng masih kosong.

Kosongnya stok minyak goreng sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Namun untuk minyak goreng premium masih tersedia dengan harga Rp 40 hingg 70 ribu rupiah.

“Memang sudah lama kosongnya disini,” ucap Mila salah satu pegawai ritel modern.

Masih kosongnya stok minyak goreng disejumlah ritel modern di Banjarmasin, tentu berdampak pada belum stabilnya harga Minya goreng dipasaran.

Lena salah satu penjual lontong dan nasi kuning di Banjarmasin mengaku mendapatkan minyak goreng di pasar tradisional, namun harganya masih tinggi.

“Harganya masih tinggi. Barusan isaya beli Rp 17.000/liter,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Birhasani memastikan tidak ada penimbunan minyak goreng di Kalimantan Selatan.

“Kita pastikan tidak ada penimbunan baik di pasar modern maupun di pasar tradisional. Hanya saja mekanisme cara mendistribusikan,” ujar Birhasani , Kamis (24/2) sore.

Untuk menghindari penimbunan minyak goreng, Birhasani mengatakan pihaknya mengatur ketersediaan stok minyak goreng yang didistribusikan kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, setiap hari penjualan minyak goreng juga dibatasi perharinya.

“Jangan sampai habis sesaat dan esoknya kosong. Yang ada itu hanya pengaturan supaya kebutuhan minyak goreng merata,” tuturnya.

Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan lanjutnya, sudah melaksanakan inspeksi ke beberapa agen minyak goreng yang ada di 13 Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.

“Kemaren saya sudah meminta semua Dinas Perdagangan di 13 Kabupaten/Kota untuk membuat laporan terkait ketersediaan minyak di daerah masing-masing dan saya juga langsung turun untuk mengecek langsung,” ucap Birhasani.

Menyikapi adanya kelangkaan minyak goreng jni beberapa bulan kebelakang Dinas Perdagangan telah melaksanakan operasi pasar.

Lalu menjelang bulan Ramadhan, nantinya Disperdagin juga turut mengantisipasi kelangkaan minyak goreng dengan menyediakan sebanyak 1.700 ton minyak goreng dari 22 distributor se-Kalsel.

“Jadi itu jumlahnya yang saya hitung sekitar 1.700 ton minyak goreng yang pengirimannya secara bertahap sejak 15 Februari sampai akhir bulan,” ucap Kadisperdagin ini.

Penyediaan minyak goreng ini merupakan langkah preventif Dinas Perdagangan untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di bulan suci Ramadhan

“Sambil pemerintah pusat menata ulang pendistribusian produk baru untuk memasuki Ramadhan. Mudah-mudahan Ramadhan sudah stabil,” ungkapnya.

(PUT/MMO)