BANJARMASIN – Dinas Perdagangan dan Industri (Perdagin) Banjarmasin gencar menggelar pasar murah khusus minyak goreng di sejumlah titik di kota ini. Hal itu diklaim efektif menekan harga komoditi yang melambung tinggi di pasaran.
“Beberapa kali kita lakukan pasar murah terbukti dan cukup mempengaruhi harga yang ada di pasar-pasar rakyat,” ucap Kepala Disperdagin Banjarmasin Ikhrom Muftezar, Rabu (2/2).
Walau operasi pasar gencar dilaksanakan pemerintah, Tezar tak menampik masih banyak pedagang di pasar tradisional yang menjual harga minyak diatas ketentuan. .
“kita masih menemui banyak pedagang di pasar tradisional yang jual minyak goreng diatas Rp14.000 /liter,” katanya.
Pihaknya berencana melakukan kunjungan ke pasar tradisional untuk mendata pedagang yang tidak menjual sesuai HET Pemerintah saat ini.
“Insya Allah kita akan lakukan sidak harga minyak goreng di pasar,” ujar Tezar.
Sementara, Ahli Ekonomi dan Guru Besar ULM Profesor Handry Imansyah menilai operasi pasar akan berjalan efektif jika permintaan (Demand) barang dari masyarakat dapat terpenuhi.
Meski dalam operasi pasar itu harga yang dijual sesuai eceran tertinggi pemerintah, namun tetap saja ada kesulitan menentukan harga tunggal di pasaran.
“Masih banyak pedagang yang berjualan dengan stok lama dan sebelum habis akan sulit membuat harga tunggal di seluruh pasar,” pungkasnya.
Upaya yang dilakukan pemerintah itu akan lebih efektif dengan memberikan subsidi kepada pedagang, dibandingkan menggelar operasi pasar yang tak sepenuhnya sesuai target sasaran membantu masyarakat dapat harga murah.
“Idealnya berikan subsidi kepada pedagang yang masih punya stok lama dan dihitung jumlahnya untuk subsidi yang diperlukan. Baru pedagang pasar tradisional bisa menjual sesuai harga pemerintah. Bila semua stok lama sudah habis, maka harga bisa seragam di semua pasar,” jelas Prof Handry.
Apabila subsidi yang diberikan kepada pedagang terus berjalan, tentu dapat mengontrol harga dan pasar murah pun tidak diperlukan lagi.
“Setelah itu tak perlu ada operasi pasar, karena pedagang sudah membeli di distributor dengan harga baru yang disubsidi,” pungkasnya.
(PUT/ADI)