BANJAR – Dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Bagian Divisi Kejiwaan, Intan Martapura, Kabupaten Banjar kunjungi Kantor Desa Astambul, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Kedatangan mereka melakukan sosialisasi dan screening tentang pendapat masyarakat terhadap Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Intan Martapura Yohana Agustina Sitanggang, S.Kep, N.s, Mkep mengatakan kegiatan sosialisasi dilakukan dengan membagikan kuesioner.
“Kuesioner yang sudah dibagikan dan diisi nantinya kami nilai. Bagaimana pendapat masyarakat tentang ODGJ,” ungkapanya kepada amnesia.id Senin (17/1).
.Yohana menjelaskan, alasan memilih Desa Astambul dikarenakan masuk sebagai tempat Desa binaan kampus tempat dirinya mengajar.
“Kebetulan di Desa ini ada kasus ODGJ nya, jadi sangat pas,” tuturnya.
Dari data Puskesmas Desa Astambul, ODGJ di daerah Desa Astambul berjumlah 2 orang. Dengan kegiatan sosialisasi kemasyarakat lanjutnya, bisa terbuka dengan adanya pasien ODGJ.
Kepala Desa Astambul, Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Sapuani mengaku menyambut baik kehadiran Dosen dan mahasiswa Stikes Intan Martapura.
“Selama ini warga minim dengan informasi gejala ODGJ. Sosialisasi ini dapat membantu kami,” ujarnya.
Sapuani mengatakan, ada beberapa faktor menjadi pemicu ODGJ daerahnya, salah satunya pandemi Covid-19, sehingga banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan akhirnya tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga untuk keberlangsungan hidup sehari-hari.
Masih kata Sapuani tidak sedikit dari masyarakat mengalami kejenuhan dan tingkat stres yang sangat tinggi akibat pandemi.
“Akhirnya untuk menenangkan diri terpengaruh penyalahgunaan obat-obatan terlarang, sampai berlebihan lalu mengakibatkan dampak negatif, hingga yang paling parahnya menjadi ODGJ,” tutupnya.
(FER/MMO)