DPRD Banjarmasin Minta Hasil Seleksi P3K Tahap Satu Segera dilaporkan ke BKN

BANJARMASIN – DPRD Banjarmasin meminta Pemkot Banjarmasin secepatnya memproses hasil seleksi tahap pertama Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) untuk guru pada tahun 2021.

Wakil Ketua DPRD Banjarmasin H.M Yamin HR mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkot Banjarmasin dalam hal ini Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Diklat Banjarmasin, agar hasil seleksi tahap pertama yang meloloskan sebanyak 530 guru honorer di Banjarmasin segera ditindak lanjuti ke pemerintah pusat.

Bacaan Lainnya

“Hasil seleksi tahap pertama harus segera diinput oleh Pemkot Banjarmasin agar mereka yang dinyatakan lolos dapat bernafas lega,” ucap Yamin di Kantir DPRD Banjarmasin, Senin (13/12).

Dijelaskan Yamin, bagi tenaga honorer yang belum lolos tahap pertama, bisa menggunakan kesempatan mengikuti seleksi P3K tahap kedua dan diharapkan bisa memenuhi quota yang disediakan pemerintah pusat.

“Ini untuk peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik di Banjarmasin, khususnya tenaga honorer. Hal ini juga berdampak besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Makanya kami minta agar Pemkot Banjarmasin secepatnya memproses hingga ke pemerintah pusat,” jelasnya.

Terpisah Kepala BKD dan Diklat Banjarmasin Syafri Azmi menjelaskan, tercatat dari 1000 lebih yang mengikuti seleksi, 530 tenaga honorer dinyatakan lolos seleksi P3K tahap pertama.

Hingga saat ini pihaknya masih menunggu laporan Dinas Pendidikan terkait kelengkapan berkas yang harus disampaikan ke pemerintah pusat yakni Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Segera mungkin akan kami kirimkan secara elektronik,” terangnya.

Sementara untuk kuota penerimaan P3K di Kota Banjarmasin, untuk guru tingkat SD sebanyak 1.047 orang, tingkat SMP sebanyak 292 orang dan guru agama sebanyak 29 orang (P3K umum).

Sesuai jadwal yang sudah pihaknya terima dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN), untuk seleksi kompetensi P3K ini pada Agustus sampai Desember 2021.

“Guru honorer yang terdata resmi di pemerintah kota lebih 2.000 orang, belum lagi yang di luar,” tutupnya.

(MMO)

Pos terkait