FPK Kalsel Ajak Tokoh Masyarakat Perkokoh Keharmonisan Antar Suku dan Umat Beragama

BANJARMASIN – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kalimantan Seltan (Kalsel) melakukan seminar guna memperkokoh harmoni nasional di era pandemi COVID -19, di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (15/11) pagi.

Dalam seminar ini, dihadiri oleh para pengurus FPK Kalsel, Perwakilan Korem 101 Antasari, tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan para mahasiswa di Kalsel.

Sekretaris FPK Kalsel, Ali Musa Siregar mengatakan, seminar ini bertujuan untuk mengedukasi tentang wawasan kebangsaan kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga para mahasiswa.

“Karena kita tidak ingin didaerah kita ini sampai terjadi gesekan-gesekan yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi dibeberapa tempat,” ujar Ali Musa kepada awak media.

Seminar ini merupakan agenda tahunan bagi FPK, guna menjaga keharmonisan antar suku dan umat beragama, yang mana hal tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak

“Kita tidak ingin sampai kecolongan seperti kejadian-kejadian yang terjadi beberapa tahun lalu,” ucapnya.

“Karena adanya gesekan atau konflik antar suku dan sesama umat beragama itu sangat lah tidak mengenakkan,” tambahnya.

Ia juga membeberkan, dalam seminar ini pihaknya turut mengedukasi tentang penerapan protokol kesehatan kepada para tokoh-tokoh dan juga mahasiswa.

“Disini kan anggotanya juga banyak para tokoh-tokoh suku masyarakat yang mempunyai massa, jadi para tokoh tersebut dapat mengimbau dan mengajak massanya, untuk bisa menerapkan protokol kesehatan, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Laili, mengatakan, kalau dirinya baru pertama kali mengikuti seminar ini.

Namun walau pun untuk yang pertama kali, dirinya merasa seminar ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat yang hidup berdampingan namun berbeda suku ataupun agama.

“Materi yang disampaikan sangat bermanfaat, apalagi isinya tentang keberagaman masyarakat Indonesia,” beber Laili.

Ia juga berharap, kedepannya negara Indonesia, khususnya daerah kalsel sendiri bisa selalu harmonis antar masyarakatnya walaupun terdapat perbedaan suku, ras, dan juga agama.

“Semoga seluruh masyarakat bisa selalau harmonis, saling menghargai dan saling menghormati, terlepas dari keberagaman tersebut,” pungkas Laili.

(ALV/MMO)