MARTAPURA – Alih-alih mempercantik tampilan studio, pemasangan Backdrop High Pressure Laminated (HPL) di studio Intan TV justru jauh dari kata rapi. Padahal proyek milik Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar itu menelan anggaran besar mencapai Rp397 juta lebih.
Dari pantauan di lokasi, tampak dua stop kontak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) menempel mencolok di atas dinding HPL putih, disertai kabel-kabel yang menjuntai tak beraturan. Seharusnya, renovasi menggunakan HPL menyembunyikan instalasi listrik, bukan malah menambah kesan semrawut.
Tak hanya itu, di bagian atas ruangan berukuran 10 x 4 meter, pemotongan HPL yang tidak rata menciptakan celah besar antara dinding dan plafon, dibiarkan menganga tanpa penyelesaian yang layak. Lebih mengejutkan lagi, beberapa bagian HPL sudah mulai menggelembung, diduga akibat penggunaan material berkualitas rendah.
Padahal, menurut data Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP), proyek tahun anggaran 2024 ini memiliki pagu anggaran Rp397.800.000
yang dibagi untuk dua lokasi, studio Intan TV dan Command Center.
Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar, Faisal, mengklaim proyek telah sesuai kontrak dengan volume pekerjaan 102 meter persegi.
“Satu di studio Intan TV yang masuk dalam kesatuan Media Center, dan satu di Command Center,” dalih Faisal beberapa waktu lalu saat ditemui awak media.