Harga Daging Sapi Impor di Banjarmasin Naik Rp 120.000/kg, Pedagang : Penjualan Stabil

Foto: Pedagang daging sapi di pasar Cemara Ujung Kayu Tangi Banjarmasin, Rabu (9/3).

BANJARMASIN – Jelang bulan ramadhan, harga daging sapi mengalami lonjakan di pasaran. Kenaikan terjadi sejak Februari lalu hingga sekarang.

Pantauan amnesia.id di pasar Kalindo Jalan Belitung Darat Banjarmasin, harga daging sapi import yang dijual para pedagang mengalami kenaikan sekitar 20.000 rupiah per kilogram nya.

“Awalnya jual Rp 100.000/kg untuk daging sapi impor, sekarang saya jual Rp 120.000/kg,” ucap salah satu pedagang Hj. Rumiyah, pada Rabu (9/3).

Sedangkan untuk harga daging sapi lokal, Rumiyah menjual di harga Rp 130.000/kg.

Kendati mengalami kenaikan, ia mengaku tidak terlihat dampak terhadap penjualan. Bahkan tiap harinya daging sapi laku terjual sekitar 30-50 kg.

“Kalau penjualan daging masih stabil, walau harga naik orang-orang tetap beli,” ujarnya.

Sementara di tempat berbeda, tepatnya di pasar Cemara Kayu Tangi Banjarmasin Utara. Para pedagang lebih banyak menjual daging sapi lokal dengan harga lebih mahal sekitar Rp. 135.000/kg hingga Rp 145.000/kg khusus daging khas.

“Untuk daging sapi lokal disini Rp 135.000/kg. Masih belum naik harganya,” ucap pedagang Muhammad Soib.

Lebih lanjut, Soib mengungkapkan kenaikan harga daging sapi biasanya terjadi secara bertahap.

“Naiknya palingan Rp 5000 untuk harga daging ini, tidak pernah diatas itu,” ucapnya.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan Birhasani mengatakan, kenaikan harga daging sapi di Kalsel masih dalam batas wajar.

“Kalau untuk Kalimantan Selatan harga kita aman saja, Saya melihatnya dari segi kenaikan harga kalaupun ada kenaikan palingan Rp 1.000 – Rp 5.000,” pungkasnya kepada awak media.

Birhasani juga mewanti-wanti agar pedagang daging di Kalsel tidak terpengaruh pasar internasional, karena akan menyebabkan kenaikan harga daging yang signifikan seperti di DKI Jakarta.

“Jangan terpengaruh pasar Internasional, kalau di Jakarta itu terpengaruh. Kalau kita belum lagi, mudah-mudahan jangan,” tutupnya.

(PUT/ADI)