Harga Minyak Goreng masih Tinggi, Komisi II DPRD Kalsel Sarankan Pemerintah Beri Subdisi, Bukan Operasi Pasar

BANJARMASIN – Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Iman Suprastowo menyikapi masih tinggi nya harga minyak goreng di pasaran di Kalsel.

Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng ini harus diatasi Pemerintah melalui pemberian subsidi CPO kepada produsen.

“Pemerintah sekarang ini harusnya memberikan subsidi kepada produsen” ucapnya saat dihubungi via telepon, Sabtu (29/1) malam.

Menurutnya, dengan adanya pemberian subsidi CPO kepada produsen dapat menekan harga minyak di pasaran.

“Subsidi itu seharusnya ditingkat produsen, sehingga harga minyak goreng itu bisa di kontrol. Kalau ditingkat distributor malah sebaliknya, harga sulit di kontrol,” ujar Iman.

Tidak hanya merekomendasikan Pemerintah untuk memberikan subsidi CPO kepada Produsen minyak goreng, Iman juga menilai langkah konkrit Pemerintah menekan harga minyak goreng di pasaran melalui operasi pasar dinilai kurang efektif.

“Operasi pasar itu tidak efektif,” sebutnya.

Lebih lanjut, Iman mengatakan dalam operasi pasar kebutuhan masyarakat tidak tercover secara penuh.

Iman menilai, seharusnya harga minyak goreng stabil di pasaran bukan hanya saat operasi pasar.

“Harusnya harga ditingkat pengecer atau toko/kios itu harua standar, bukan di operasi pasarnya,” jelasnya.

Iman menyarankan Pemerintah Kalsel harus mengambil langkah konkrit dengan segera memberikan subsidi kepada produsen minyak dan memberikan sanksi kepada pedagang yang menjual minyak lebih dari harga yang ditetapkan.

“Pemerintah memberikan subsidi CPO ke produsen ke harga pasar. Mereka yang menjual diatas harga Pemerintah kasih sanksi saja,” tutupnya.

(PUT/MMO)