BANJARMASIN – Sejak Mei hingga di penghujung tahun harga minyak goreng melabung tinggi, berkisar Rp 16.000 sampai Rp 25.000 perliternya. Baik curah maupun kemasan.
Kenaikan tersebut disebabkan menguatnya harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit dunia, ditambah lagi banyaknya permintaan (demand) dari masyarakat saat Natal dan Tahun Baru.
Meski demikian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin memastikan ketersediaan barang di daerah masih aman.
“Memang harganya naik tapi untuk ketersediaan barang di pasar-pasar masih aman,” kata Kepala Disperdagin Kota Ichrom Muftezar, Jumat (24/12).
Kepala Dinas menjelaskan, pihaknya mengambil langkah konkrit menyikapi kenaikan tersebut dengan menggelar pasar murah diberbagai tempat.
Hal itu untuk dapat membantu mengurangi beban masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Kita sudah melaksanakan pasar murah sepuluh kali, hargnya sekitar 15 ribuan untuk minyak goreng yang dijual. Kerjasama dengan Koperasi Harum Manis dan Dinas Perdagangan Provinsi,” ujar Tezar.
Walau tak bisa mengcover semua masyarakat. Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin terus menjadwalkan pelaksanaan pasar murah hingga tahun depan.
“Yang pasti kita laksanakan lagi di awal tahun depan untuk pasar murah,” ucapnya.
(PUT/ADI)