Harga Sapi Kurban di Banjarmasin Meroket Hingga Rp 1 Juta, Cek Jenis Limosin

Foto : Sapi Limosin yang ada di RPH Basirih, Banjarmasin Selatan. (aliv)

BANJARMASIN – Harga hewan kurban di Banjarmasin mengalami kenaikan, terutama untuk sapi, menjelang Idul adha 1445 Hijriah.

Salah satu pengusaha sapi, Hidayatullah mengatakan, kenaikan tersebut mencapai angka Rp1 juta dibanding tahun lalu.

“Memang ada kenaikan harga karena kita menggunakan kapal kargo kalau tahun kemarin kita pakai tol laut. Kalau dijual lagi itu harganya mencapai Rp75 ribu perkilogram,” ucapnya saat dikonfirmasi amnesia.id di Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih, Rabu (5/6)

Setiap sapi, lanjutnya, memiliki harga yang berbeda, tergantung ukurannya. Termasuk untuk sapi limosin.

“Sapi limosin itu sekitar 30 ekor. Beratnya beragam dari 541 hingga 617 kilogram. Sapi Limosin yang mahal itu jenis Madrasin silangan dari sapi madura dan limosin itu sekitar Rp70 juta hingga Rp 80 juta,” katanya.

Adapun tahun ini, ia menyediakan sekitar 500 ekor sapi.

“Minat pembeli tahun ini sama saja tidak ada penurunan dari tahun kemarin,” ujarnya.

Sementara itu, mengantisipasi adanya penyakit pada hewan kurban, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin melakukan pemeriksaan di Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih.

“Kemarin saja sudah ada masuk 159 ekor, nanti 250 ekor, bertahap ada lagi 200 ekor yang akan masuk,” ucap Kepala UPT Kepala UPT RPH Basirih, Annang Dwijatmiko.

Annang pun mengungkapkan, pemeriksaan pada sapi potong dilakukan seperti biasanya. Yakni secara antemortem, atau dilakukan dengan cara evaluasi visual dan fisik hewan.

“Mulai dari kepala sampai organ genitalnya, lengkap atau tidak. Kemudian apakah ada kecacatan hingga infeksi penyakit, itu yang kami periksa,” jelasnya.

Ia tak menampik banyaknya sapi potong yang datang memang ada ditemukan beberapa yang mengalami kelelahan akibat perjalanan. Itu ada yang diobati, hingga harus dipotong paksa.

“Itu wajar lah. Yang dipotong ini, bisa untuk kebutuhan daging segar di pasar. Sisanya bisa untuk stok kurban,” ujarnya.

Terkait dengan antisipasi penyakit Zoonosis, seperi brucellosis ataupun penyakit hewan yang berisiko menular lainnya. Annang memastikan itu aman.

“Sebab syarat sapi potong untuk bisa masuk ke Kalimantan Selatan, itu harus sudah terbebas brucellosis ketika di tes,” tutupnya.

(ALIV/ABADI)