Heboh Penggali Kubur Jenazah Covid-19 Tanpa Hazmat, Ini Kata Ahli Kesehatan

BANJARMASIN – Insiden petugas penggali kubur di TPU Pemerintah Kota Banjarmasin yang tak lagi mengenakan pakaian hazmat saat membantu proses pemakaman jenazah Covid-19, sempat membikin heboh.

Wajar jika timbul pertanyaan dari masyarakat, apakah hal tersebut sudah sesuai dengan standar protokol penanganan jenazah warga yang terpapar virus Corona?

Bacaan Lainnya

Sebab saat awal pandemi, pemerintah mengalokasikan dana yang cukup besar untuk perlengkapan tenaga medis termasuk Hazmat.

Disetiap prosesi pemakaman jenazah terpapar Covid-19, petugas selalu mengenakan Hazmat, alat pelindung diri (APD) atau pakaian khusus yang biasa dikenakan tenaga kesehatan.

Ahli Kesehatan yang juga (Plt) Direktur RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin dr. Syaukani mengatakan, petugas yang membantu pemakaman pasien meninggal dunia karena Covid-19, memang tak perlu mengenakan pakaian hazmat.

Namun katanya, dengan catatan jenazah sudah dilakukan pemulasaraan dengan benar sesuai standar. Mulai dari membungkus jenazah dalam kantong, kemudian dimasukkan ke peti khusus.

“Maka risiko penularan dari jenazah sudah tidak ada lagi,” terangnya kepada Amnesia.id, Sabtu (31/7).

Saukani menyebut petugas penggali kubur cukup memakai masker untuk membantui memakamkan jenazah Covid-19.

Tetapi, dia menyarankan agar sebaiknya alat untuk menutup hidung dan mulut petugas tersebut menggunakan masker medis.

“Petugas cukup pakai masker, ga perlu pakai baju hazmat. Aman kok, jenazah sudah tertutup rapat di dalam peti,” jelasnya.

Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa pihak keluarga jenazah Covid-19 kini juga boleh menyaksikan prosesi pemakaman dengan jarak dekat.

Namun, dr Syaukani mengingatkan agar para keluarga tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Khususnya memakai masker dan menjaga jarak.

(SKI/MMO)

Pos terkait