BANJARMASIN – Hujan deras mengguyur Kota Banjarmasin sepanjang hari membuat sejumlah kawasan kembali terendam air, seperti terlihat di kawasan pasar milik Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, yakni pasar Niaga dan pasar Cempaka Banjarmasin Tengah pada Minggu (13/3) siang.
Tidak hanya ruas jalan di depan bangunan pasar, genangan air di atas mata kaki orang dewasa itu juga terlihat memenuhi bagian dalam pasar.
Alih-alih berjualan, para pedagang justru sibuk mengamankan barang dagangan karena lapak jualan sudah terendam banjir.
Menurut salah satu pedagang Fahrulrazi, kondisi pasar ‘calap’ sudah menjadi hal biasa yang dirasakan dirinya bersama pedagang lain.
“Kalau hujan seharian ditambah air sungai pasang pasti banjir begini, soalnya drainasenya macet,” kata Fahrulrazi pedagang Elektronik di pasar Baru.
Kondisi itu tentu sangat merugikan pedagang yang berjualan di area tersebut, lantaran aktivitas jual-beli terganggu. Ditambah lagi tidak adanya solusi perbaikan dari perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) memperpanjang penderitaan mereka.
”Pasti kita yang berjualan dirugikan kalau kondisinya begini, kalau bisa ada perhatian dari dinas pasar terkait hal ini,” katanya.
Sementara di konfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar justru menyalahkan intensitas curah hujan yang tinggi dan air sungai pasang jadi penyebab banjir di pasar Baru.
“Kita sudah mencek, banjir itu lambat turun di pasar karena curah hujan sangat tinggi dan sungai martapura meninggi, kalau untuk aliran drainase masih bisa jalan, jadi perlahan air bisa saja turun,” pungkasnya.
Tezar menyebut timnya juga ikut turun membantu melakukan pembersihan drainase di sekitar pasar tersebut.
“Kita perintahkan tim pembersih drainase di pasar, meskipun tidak setiap hari kita lakukan tapi pembersihan selalu kita cek,” ujar Kepala Dinas.
“Itu memang kita bikin gundukan biar air tidak masuk, tapi, air masih bisa masuk melalui sela-sela gundukan itu, lalu membanjiri seisi pertokoan pakaian dan barang elektronik,” lanjutnya.
Sedangkan untuk pasar Samudera Baru yang berada berdekatan dengan pasar Niaga, Disperdagin selaku operator pengawasan pasar di daerah ini mengaku tidak bisa melakukan pemeliharaan drainase di lokasi itu karena bukan milik Pemkot.
“Tidak bisa melakukan pemeliharaan pakai anggaran APBD karena bukan Pasar milik swasta, tapi akan tetap kita bantu semaksimal mungkin,” janjinya.
(ALV/ADI)