Jadi Bapak Asuh Pemain Barito Putera, Supian HK Ajak Pengusaha dan Kepala Daerah

BANJARMASIN – PS Barito Putera sempat menerapkan sistem konsorsium atau pembiayaan bersama dalam menjalankan aktifitas klub di panggung tertinggi sepak bola Indonesia era 2000an.

Sejumlah pengusaha maupun pejabat daerah ikut berpartisipasi membiayai Barito dalam hal kontrak pemain.

Bacaan Lainnya

Salah satu pengusaha ikut andil menyokong gajih untuk pemain adalah DR (HC) H Supian HK, dengan mengambil peran sebagai Bapak asuh.

Menurut Pria yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan tersebut, gajih bek kiri Barito Sofyan Morhan berasal dari dompet pribadinya.

“Waktu itu ada satu pemain sebagai anak asuh atau anak angkat, saya bantu sekitar 250 juta setiap tahunnya,” kata H Supian ditemui di kediamannya Kamis (7/10) malam.

Lebih jauh Supian menjelaskan, kolaborasi Hasnur Grup dengan para donatur harus kembali digaungkan seperti dulu lagi agar eksistensi tim berjuluk Laskar Antasari dapat terus terlihat sepanjang masa.

“Saya siap membantu satu pemain lagi kayak dulu sebagai bapak angkat,” ucapnya dengan semangat tinggi.

H Supian mengaku tertantang membawa Barito Putera seperti klub lain di Tanah Air yang memiliki banyak sponsor. Dirinya secara sukarela menjadi motor penggerak dalam merangkul kepala daerah maupun pengusaha untuk membantu kelangsungan hidup klub kebanggan Banua.

Agar Barito Putera tidak mati suri sepeninggal sang Founder (Alm) H Abdussamad Sulaiman HB yang telah berjuang mengharumkan nama Kalsel dipentas sepak bola nasional.

“Nanti pak gubernur, bupati semuanya termasuk para pengusaha kita panggil kita keroyoki bersama seperti daerah lain yang banyak logo di bajunya,” pungkasnya.

“Dulu.kita bisa tembus 10 besar 4 besar dan ini harus kembali membangkitkan Barito agar bisa berprestasi seperti dulu,” tambah H Supian

Bagi H Supian, Barito Putera bukanlah milik pribadi tetapi punya seluruh masyarakat Kalimantan Selatan dan harus dipertahankan sampai kapan pun.

“Barito ini milik 4 juta penduduk Kalsel nanti saya undang kepala daerah maupun pengusaha untuk membantu maksimal satu pemain lokal atau luar jangan biarkan Hasnur Grup yang memikirkan sendirian,” pungkas H Supian.

Sempat mendapat dukungan sponsor dari perusahaan di Kalsel, kini klub sepak bola profesional asal Bumi Lambung Mangkurat tersebut hanya ditopang oleh perusahaan Hasnur Grup saja dalam hal pembiayaan.

Namun sejak dihantam Covid-19 yang berdampak pada keuangan perusahaan, membuat kucuran dana untuk klub terganggu. Kondisi itu diperparah dengan hilangnya pendapatan tambahan akibat aturan pertandingan tanpa penonton.

(ADI)

Pos terkait