BANJAR – Jembatan penghubung antara Desa Takuti dan Desa Sungai Jati putus total karena tidak mampu lagi menahan debit air sungai Takuti.
Kepala Desa Takuti Bayu Sabdo Pamungkas mengatakan kejadian ambruknya jembatan diakibatkan dampak dari hantaman derasnya air sungai yang disebabkan oleh intensitas curah hujan yang sangat tinggi saat ini.
“Kejadian itu terjadi pada waktu Selasa (14/12) pagi hari sekitar pukul 08.00 pagi,” ungkapnya.
Selain dari faktor curah hujan yang tinggi, Sabdo membeberkan diduga bagian atas hulu pada desa terdapat aktivitas tambang yang mana dirinya sendiri, hingga sampai saat ini belum mengetahui pasti milik siapa dan dikerjakan oleh perusahaan apa.
“Ya kami tidak bisa juga menyalahkan, tapi memang diatas itu ada tambang,” lanjutnya
Akibat dari masalah yang terjadi Sabdo menyampaikan, aktivitas keseharian warga dan juga anak sekolah terganggu, lantaran jalan yang digunakan sebagai lintasan utama warga untuk hilir mudik hancur.
“Kami berharap agar jembatan tersebut bisa secepatnya diperbaiki, karena kalau menggunakan jalur alternatif yang lain agak jauh dan dipastikan memakan waktu lama tidak hanya itu jalan alternatif pun mengalami kerusakan yang parah ” tuturnya
Sementara terkait dengan jembatan Desa Takuti dan Desa Sungai Jati Sabdo menerangkan, sebenarnya pada bulan November 2021 tadi sudah pernah mengalami kerusakan, namun masih bisa diperbaiki dengan menggunakan swadaya masyarakat desa.
“Jembatan ini juga sebenarnya sudah dilakukan perbaikan sebanyak empat kali dan kami juga sempat menyampaikan kepada pihak bersangkutan untuk diperbaiki pada tahun lalu. Namun tidak ada tanggapan dan alhamdulillah hari ini sudah ada tanggapan oleh Pemerintah daerah, karena rusak parah di jembatan sudah tidak bisa diperbaiki oleh swadaya masyarakat,” katanya.
Masih kata Sabdo adapun jembatan yang rusak tersebut tidak hanya pada lokasi jembatan penghubung Desa Takuti dan Sungai Jati saja, tetapi ada 3 jembatan lagi yang juga sudah mengalami kerusakan, 2 diantaranya sudah mengalami bolong di beberapa bagian, sementara yang satunya lagi tidak terlalu rusak tetapi juga rentan ambruk.
“Tetapi untungnya masih ada tiga jembatan yang masih bisa dilalui warga,” lanjutnya
Bupati Banjar Saidi Mansyur bersama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar langsung meninjau kelapangan.
Saidi mengatakan bahwa pihaknya akan segera mungkin melakukan perbaikan dengan membuat jalan alternatif terlebih dahulu untuk membikin jembatan darurat.
“Sementara untuk pembuatan jembatan permanen kita belum tahu apakah bisa nantinya pada tahun depan karena anggaran sudah diketuk. Tapi mudah-mudah bisa diubah,” ungkapanya
Di tempat yang sama Kepala Dinas PUPR Ahmad Solhan mengatakan sesuai instruksi Bupati Banjar pihaknya akan membangun jembatan jangka pendek dengan konstruksi hanya menggunakan kayu galam terlebih dahulu, agar akses dua arah bisa kembali lancar dan nyaman.
“Setelah itu baru kita lakukan penanganan yang permanen kedepannya insyaallah,” ungkapnya kepada amnesia.id
Solhan menerangkan, perbaikan jembatan yang sempat disampaikan oleh pihak desa setempat, memang dirinya sudah menerima laporan tersebut namun dikarenakan waktu peninjaun masih bisa diakses dan baik saja.
“Memang ada empat jembatan yang mengalami kerusakan dan diusulkan oleh pihak desa. Insha Allah kita akan perbaiki semuanya,” tutupnya.
(FER/MMO)