BANJAR – Setelah awal tahun lalu dilanda bencana banjir, kini warga di Kab Banjar kembali dihadapkan persoalan serupa. Banjir kembali terjadi dan kali ini merendam ribuan rumah warga.
Salah satu warga yang juga Ketua RT 24 Kelurahan Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar Heru Purnomo mengatakan, banjir yang terjadi saat ini tidak hanya karena faktor curah hujan yang tinggi, namun juga karena dampak kerusakan alam akibat pertambangan dan penggundulan hutan di hulu.
“Karena alam yang rusak di hulu, air hujan yang turun tidak tersaring lagi. Akibatnya Sungai Martapura tidak bisa menampung debit air yang begitu banyak,” ungkapannya kepada amnesia.id Selasa (22/3).
Purnomo bercerita, sejak tinggal di Kabupaten Banjar kurang lebih 30 tahun lamanya, bencana banjir yang terjadi terus menerus hanya ada dalam 3 tahun terakhir ini.
“Intinya banjir ini terjadi karena ada kerusakan alam di bagian hulu sana. Oleh sebab itu Saya harap pemerintah bisa melakukan reklamasi dan juga menutup kembali lubang tambang yang terbuka,” harapnya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Ahmad Solhan mengatakan, adapun wilayah Kecamatan, dan Desa yang saat ini sudah terendam Banjir antaralain
Martapura Kota, Martapura Barat, Martapura Timur, Sungai Tabuk, Kecamatan Cintapuri Darussalam, dan terakhir Gambut.
Lalu untuk Desa yang terendam lanjutnya, Desa Tunggul Irang Ulu, Tunggul Irang, Tunggul Irang Seberang, Sungai Rangas Hambuku, Astambul, Kaliyukan, Pengalaman, Astambul, Kelampayan, Pasayangan, Pakauman, Dalam Pagar, Telok Selong, Pingaran, Keliling Benteng Ulu, Rangas Hambuku, Sungai Rangas Hulu, Rangas Ilir, Sungai Batang, Tangkas, Telok Selong, Telok Selong Ulu, Tanjung Rema, Tambak Baru, Tambak Baru Ulu, Tambak baru Ilir.
Selain itu banjir juga terjadi di Bincau, Bincau Muara, Tunggul Irang Ulu, Tunggul Irang Ilir, Tunggul Irang Tengah, Tanjung Rema Darat Lutfia, Labuan Tabu, Karangan Putih, Pasayangan Barat, Sungai Sipai, Tungkaran, Antasan Ulu, Antasan Ilir, Akar Baru, Akar Bagantung Hulu, Dalam Pagar, Dalam Pagar Ulu, Keramat, Keramat Baru, Pekauman, Pekauman Dalam, Pekauman Ulu, Pekauman Tengah, Sungai Tabuk, Abumbun Jaya, Gudang Tengah, Sungai Bangkal, Keliling Benteng Ilir, Lok Buntar, Pemakuan, Pembantanan, Lok Baintan, Sungai Pinang Baru, Sungai Pinang Lama, Tajau Landung, Sungai Alat, Simpang Lima, Sindang Jaya, Karya Makmur, Sumber Sari, Makmur Jaya,, Alalak Padang, Banua Anyar, Garis Hanyar, Desa Cintapuri.
Dari semua kecamatan itu sedikitnya rumah yang terendam ada sekitar 3,933, semenatara untuk jumlah total jiwa yang juga terdampak sebanyak 1017 orang.
“Saat ini untuk Kabupaten Banjar kami sudah siaga darurat,” ungkapnya.
Adapun faktor yang mempengaruhi bencana banjir ini lanjutnya, bukan dikarenakan dampak aktivitas pertambangan, melainkan kondisi dari curah hujan yang tinggi.
“Karena bagian hulu di Kabupaten Banjar tidak ada terjadi hujan, artinya tidak mungkin karena faktor tambang,” tutupnya.
(FER/MMO)