Kapal Feri Andalan Warga Pulau Alalak Menuju Banjarmasin

BANJARMASIN – Kapal feri masih menjadi andalan warga Desa Pulau Alalak, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala (Batola) saat ingin menuju wilayah Kota Banjarmasin.

Kapal feri merupakan akses penghubung antara Kabupaten Batola dengan Kota Banjarmasin. Transportasi ini menjadi akses tercepat bagi warga yang ingin keluar kota.

Bacaan Lainnya

Feri yang beroperasi sejak tahun 2005 ini bisa mengangkut 20 sepeda motor dalam satu kali berangkat.

“Dulu untuk menyeberang, warga menggunakan jukung saja. Kita ada inisiatif ada agar bisa menyeberangkan motor juga,” kata pemilik feri Adi, Sabtu (7/1/2023).

Kapal feri milik warga yang menyediakan jasa penyeberangan mengenakan tarif Rp 1.000 untuk sepeda dan manusia, serta Rp 2.000 bagi pengguna sepeda motor.

Adi mencatat, hasil pendapatan dari feri itu sekitar Rp 700.000 sampai Rp 800.000 per hari. “Sekitar Rp 5 juta dalam seminggu,” ujarnya.

Ia membeberkan, selain menggunakan akses sungai, warga bisa menggunakan akses darat. Tapi, cukup jauh jarak tempuh untuk keluar Desa Pulau Alalak.

“Kalau lewat Jembatan Berangas bisa, tapi lumayan jauh. Jadi warga lebih memilih menggunakan feri,” imbuhnya.

Feri beroperasi dari pukul 05.00 dan tutup pada pukul 24.00 Wita.

Warga Pulau Alalak, Ifin, mengaku sangat terbantu dengan adanya kapal feri penyeberangan. Ia menilai, akses jalur sungai lebih cepat dibanding jalur darat dan bisa memangkas waktu.

“Cepat pakai feri dibanding lewat Jembatan Berangas, katanya.

Begitu juga dengan Anwar. Ia tak bisa membayangkan jika penyeberangan ini berhenti beroperasi.

“Sulit kita ke Banjarmasin, kalau tidak ada feri ini,” kata Anwar.

Terpantau, kapal feri yang ada di Desa Pulau Alalak bukan satu-satunya jadi penyedia jasa penyeberangan sungai di kawasan itu. Ada beberapa kapal feri di Pulau Sewangi dan Pulau Sugara yang juga beroperasi hingga sekarang.

(YAD/ABD)

Pos terkait