JAKARTA – Kementerian Agama mulai melakukan proses seleksi penyediaan transportasi udara bagi jamaah haji 1446 H/2025 M. Tahap pendaftaran dimulai 12 Desember 2024.
Sebanyak enam maskapai sudah mengambil dokumen penyediaan transportasi udara, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Pelita Air, Saudia Airlines, dan Flynas.
Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M, yang terdiri 92 persen kuota haji reguler dan 8 persen kuota haji khusus.
Direktur Layanan Haji dalam Negeri Muhammad Zain mengatakan, jamaah haji Indonesia banyak yang sudah berusia lanjut sehingga perlu ada pelayanan yang bersifat prioritas dan khusus bagi jamaah saat di pesawat.
“Biaya penerbangan sebagai komponen terbesar biaya penyelenggaraan haji agar bisa lebih efisien dan layanan lebih maksimal,” katanya.
Zain memastikan proses penyediaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Penyediaan transportasi udara kita lakukan secara transparan dan akuntabel. Semua maskapai diundang untuk turut mengikuti seleksi agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji,” katanya.
Pihaknya menginginkan pelayanan haji tahun 2025 harus maksimal, lebih baik dari tahun lalu, dan harus ada peningkatan kualitas layanan.
Pesawat yang disewa harus pesawat yang siap pakai untuk beroperasi selama dua bulan penuh.
(Andi)