BANJARMASIN – Dalam beberapa hari terkahir, warga Banjarmasin dihebohkan dengan kasus penipuan arisan online yang dilakukan Ame seorang wanita muda dengan korban mencapai ratusan orang.
Jumlah uang yang dilaporkan korban pun tidak main-main, mencapai miliaran rupiah.
Mengapa masyarakat sekarang ini begitu mudah dan gampang percaya dengan sebuah tawaran menggiurkan dengan keuntungan menjanjikan.
Psikolog Rina Kiswara Rika Kisnarini, M.Psi, menilai fenomena arisan online sekarang merupakan pergeseran sistem arisan.
“Dulu arisan kan fanatik jadi ajang kumpul-kumpul sekaligus silaturahmi Ibu-ibu. Tapi sekarang ada pergeseran eksistensi arisan itu sendiri,” ucap Rika saat dihubungi via telepon, Rabu (23/2) malam.
Selain pergeseran eksitensi arisan, maraknya penipuan arisan online menurut Rika mempunyai motif penipuan yang beragam, mulai dari ekonomi sampai dengan eksistensi diri.
“Penipuan ini kan motifnya beragam. Apalagi dalam arisan online. Pelaku pasti punya motif mulai dari ekonomi hingga pengakuan dari orang lain,” ungkapnya.
Dikatakan Rika, pelaku yang merupakan seorang Selebgram, tentunya dapat mempengaruhi para followersnya, mengikuti atau bergabung dalam arisan bodong yang dikelolanya.
“Perempuan kebanyakan pintar persuasif. Apalagi dia seorang Selebgram dan punya banyak pengikut. Dengan mudah bisa mempengaruhi pengikutnya melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan,” terang Rika.
Saat ditanya bagaimana keterikatan perempuan dengan kegiatan yang bernama arisan, Psikolog Klinis RSJ Sambang Lihum ini mengatakan perempuan yang masuk kedalam sebuah arisan online dikarenakan adanya iming-iming dan keadaan sosial yang memaksa.
“Perempuan ini sangat mudah terpengaruh dan biasanya sering ikut-ikutan teman satu circlenya. Jika ada satu yang ikut, pasti teman-temannya yang lain juga ikut. Dan ini termasuk dalam teori Konformitas dalam kacamata Psikologi,” katanya.
Teori konformitas sendiri lanjutnya, merupakan jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada.
Lebih lanjut katanya, adanya pengaruh inilah yang membuat perempuan cenderung mudah tertipu dan mengikuti arisan online.
“Sering ikut-ikutan ini yang terkadang jadi masalah. Apalagi penipuan sekarang sangat marak dan sebaiknya jadi perempuan itu harus smart. Kroscek dulu informasi mengenai bandar arisan ini, terpercaya atau tidak,” kata Rika.
Tidak hanya itu, faktor ekonomi ingin mendapatkan uang dengan cepat juga merupakan salah satu faktor banyaknya peminat arisan online.
“Harus tahu informasi yang ada. Cek kebenarannya, apalagi bandar arisan ini kita tidak kenal. Uang kita aman atau tidak? Sehingga kita sebagai perempuan jangan mudah diiming-imingi,” tutupnya.
(PUT/MMO)