Lailatul Ijtima Banjarmasin Barat, PCNU Banjarmasin Sepakat Langgar Al Hinduan jadi Pusat Dakwah

BANJARMASIN – Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Banjarmasin kembali menggelar kegiatan Lailatul Ijtima, di Majelis Wakil Cabang (MWC) Banjarmasin Barat Jalan Belitumg Darat Komplek Dharma Bakti, Selasa (16/11).

Dihadiri Rais Mustasyar PCNU Banjarmasin H. Ibnu Sina, Rais Syuriyah KH. Murjani Sani, Ketua Tanfidziah Habib Ali Khaidir Alkaff, pengurus NU Banjarmasin, tokoh masyarakat, dan warga, Lalilatul Ijtima ke-4 ini penuh dengan makna bagi NU Banjarmasin.

Bacaan Lainnya

Ketua Tanfidziyah NU Banjarmasin Habib Ali Khaidir Alkaff dihadapan jamaah yang berhadir nampak gembira setelah beberapa waktu lalu bersilaturrahmi dengan Sekretaris Jendral (Sekjend) PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, di Kantor PBNU Jakarta.

Dalam pertemuan itu lanjut Habib Ali, PBNU meminta agar salah satu bukti sejarah Langgar Al Hinduan, bisa menjadi pusat dakwah di ibu kota Kalsel.

“Memang keinginan kita semua warga Nahdiyin agar Langgar Al Hinduan bisa diperbaiki dan sesuai permintaan PBNU dibangun menara bernama Menara Banjarmasin Darussalam,” ucap Habib Ali.

Tak hanya mempercantik tampilan Langgar yang menjadi tempat Muktamar NU ke-11 pada tahun 1936 itu, PCNU Banjarmasin lanjut Habib Ali berkewajiban menghidupkan syiar keagamaan dan menjadikan pusat dakwah nantinya.

“Langgar Al Hinduan pada 1936 pernah didatangi 3000 ulama dari seluruh Indonesia. Ulama besar seperti Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, Guru Kasful Anwar, Guru Husin Kaderi, KH Semman Jalil, H Abdul Ghani, dan banyak lagi ulama nusantara yang saat itu datang ke Banjarmasin. Ini sebuah bukti sejarah yang harus kita pertahankan. Tugas kita sekarang menghidupkan syiar Islam, meneruskan perjuangan para ulama NU Ahlussunnah Waljamaah,” terangnya.

Sementara itu, Rais Mustasyar PCNU Banjarmasin H. Ibnu Sina menyambut baik niat menghidupkan dakwah dan syiar Islam di Banjarmasin, salah satunya diawali dengan perbaikan Langgar Al Hinduan di Siring Tendean.

“Ini adalah niat kebaikan. Langgar Al Hinduan punya catatan sejarah besar Muktamar NU ke-11 tahun 1936 di Banjarmasin. Tak hanya sebagai pusat dakwah, bangunan itu adalah cagar budaya yang harus dipertahankan,” ucap H. Ibnu Sina.

Bahkan orang nomor satu di Banjarmasin itu juga memberikan isyarat pembangunan menara NU Banjarmasin tidak jauh dari Langgar Al Hinduan.

“Insha Allah ini untuk kebaikan dengan niat yang baik pula. Syiar Islam di Banjarmasin harus terus dijalankan. Kami juga telah mengirimkan beberapa santri dan ulama ke negeri Yaman menimba ilmu. Saya ingin ulama dihargai, ditempatkan pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keilmuannya. Apapun upaya peningkatan kualitas keilmuan bidang agama tentu akan menjadi perhatian kita semua,” tutupnya.

(ADV/MMO)

Pos terkait