BANJARMASIN – Hingga kini belum ada kepastian kapan Jembatan Alalak I resmi difungsikan untuk umum. Padahal pengerjaanya telah selesai dan sudah diuji lintasan oleh rombongan motor gede (moge) serta pengendara mobil yang viral dengan sebutan ‘aku ading Basit’.
Kondisi itu membuat geram masyarakat yang berada disekitar jembatan. Pemerintah didesak untuk segera membuka akses jembatan lantaran kemacetan sering terjadi di jalur alternatif kawasan tersebut pada pagi maupun sore hari saat jam sibuk beraktifitas.
“Lelah sudah melihat kemacetan tiap hari, Gubernur tidak berani membuka jembatan kenapa, kalau menunggu Presiden Jokowi yang tidak pasti mending buka saja, tidak susah kan,kita ini paham saja soal peresmian itu, tapi penting kami ini dari pada peresmian itu,” ujar Rahmani warga Handil Bakti yang tiap hari melewati jalur perbatasan Banjarmasin – Barito Kuala.
Hal senada juga utarakan Sabransyah (55) warga Alalak Berangas Batola. ia mempertanyakan keseriusan pemerintah menyikapi persoalan kemacetan yang dinilai sangat mengganggu serta membuat lelah para pengendara.
“Debu jalanan sudah makanan sehari-hari, hampir 3 tahun macet kita berharap Gubernur Sahbirin secepatanya membuka jembatan, apalagi yang ditunggu, minta tolong aja sesegera mungkin buka,” katanya saat ditemui amnesia.id pada Sabtu (25/9) siang.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel H. Rosehan NB mengatakan, jembatan megah yang jadi ikon baru daerah jnj harusnya dibuka secepatanya demi kepentingan masyarakat.
“Jembatan ini sudah rampung dan tes kelayakan juga sudah dilakukan tinggal kita gunakan utamakan keperluan masyarakat,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui DPRD Kalsel telah mengirim Surat bernomor 162.43/123/PH/DPRD ditujukan kepada Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) di Banjarmasin terkait permohonan pembukaan jembatan Alalak untuk roda dua.
Jembatan lengkung sepanjang 850 meter dengan struktur cable stayed pada bagian utamanya di bangun sejak 2018 dengan menghabiskan dana sebesar Rp 272 miliar.
(ALV/ADI)