BANJARMASIN – Warga asal Kalimantan Tengah, Musfilah Indah terjaring rajia penegakan disiplin protokol kesehatan saat melintasi jalan Adiyaksa Banjarmasin Utara, Selasa (24/8) malam.
Lantaran tidak bisa menunjukan kartu vaksin dan KTPnya berdomisili di luar Kota Banjarmasin. Mahasiswi Sari Mulia semester 5 itu langsung dilakukan swab antigen oleh petugas.
“Tadi saya pulang dari tempat teman di Sungai Andai kemudian pulang lewat Jalan Adhyaksa, tidak taunya terjaring operasi, karena plat saya KH saya dipanggil dan diminta kartu identitas,” ujarnya.
Meski sudah mengetahui adanya penyekatan disejumlah titik di daerah ini, Ia mengaku kaget dan baru pertama kali dites covid melalui metode pengambilan lendiir di hidung tersebut.
“Kemudian saya diminta untuk Swab Antigen, saya sih terkejut karena baru pertama kali, dan rasanya lumayan,” sambungnya.
Syukurnya, dari hasil Swab tersebut, Indah sapaan akrabnya mendapatkan hasil negatif hingga kemudian dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Terkait vaksinasi, remaja putri berusia 19 tahun itu bilang memang belum mendapat cairan perangsang antibody.
“Tidak sempat divaksin karena PPKM jadi ditunda,” jelasnya.
Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Indra Agung Perdana Putra melalui Perwira Pengendali (Padal) Pos PPKM Level IV Bundaran Kayutangi Iptu Iwan Hari menjelaskan, operasi yustisi atau penyekatan kali ini dilakukan dengan disertai Swab Antigen terhadap pengguna jalan.
“Jadi ada 50 pengguna jalan yang dilakukan swab Antigen dan 1 orang yang didapati positif. Dari kegiatan yang dilakukan kurang lebih 1 jam 30 menit,” katanya.
Dari jumlah tersebut, 1 orang kedapatan positif setelah di Swab Antigen dan langsung diarahkan oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan Tes PCR di Rumah Sakit Ansari Saleh.
“Kemudian akan diteruskan oleh Puskesmas di wilayah ia tinggal,” imbuhnya.
Adapun mayoritas yang terjaring operasi pada malam ini, adalah pengguna jalan yang menggunakan plat kendaraan bermotor di luar Kota Banjarmasin.
“Dan dihentikan secara acak dalam pelaksanaan ini,” tutur Hari.
Terkait kegiatan tersebut dilakukan pada malam hari, ia menjelaskan karena waktu itu mobilisasi aktivitas masyarakat terhitung lumayan tinggi.
“Kedepannya kemungkinan kegiatan ini akan terus berlanjut guna menekan angka penularan Covid-19 di Kota Banjarmasin,” pungkasnya.
Kegiatan itu bertujuan untuk menekan laju penularan Covid-19 di Kota Banjarmasin. Dilakukan oleh aparat gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan tenaga kesehatan.
(ADI)