BANJARMASIN – Perkembangan dunia digital seperti saat ini, menjadi salah satu tantangan bagi syiar agama islam kepada masyarakat.
Disatu sisi, maayarakat menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi syiar agama melalui berbagai kajian yang dapat ditayangkan dan disaksikan secara langsung melalui ponsel pintar.
Namun di sisi lain, berkumpulnya umat islam dalam satu majelis untuk mengharapkan keberkahan dalam menuntut ilmu, adalah perkara penting dan menjadi anjuran Rasulullah SAW.
Ustadz Mathari S. Ag, M,Ag, salah satu Narasumber dalam Workshop Dakwah Melalui Media Sosial Sebagai Wahana Membangun Kearifan Berfikir Menghadapi Perkembangan IPTEK yang digelar oleh Komisi Informatika dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjarmasin, Sabtu (13/12) di Kantor MUI Banjarmasin, menjelaskan kemajuan dunia digital memang tidak bisa dipungkiri dan dihindari dalam penyebaran dakwah.
Namun begitu, Ustadz Mathari yang juga Wakil Ketua DPRD Banjarmasin itu tetap mengajak masyarakat agar memakmurkan majelis pengajian, karena berkahnya yang sangat luar biasa.
“Jika dalam keadaan sibuk atau lainnya menyaksikan pengajian melalui siaran langsung media sosial bagus. Namun alangkah lebih bagus jika bisa datang langsung menghadiri karena berkahnya sangat luar biasa,” ucap Mathari.
Dijelaskan Mathari di beberapa kota di Indonesia, jumlah jamaah yang menghadiri pengajian atau majelis ta’lim mulai berkurang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
“Di Banjarmasin umat islam masih mengedepankan hadir dalam majelis karena sadar keberkahannya luar biasa,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris MUI Banjarmasin Muhlidi Sulaiman menjelaskan, workshop in digelar agar kita sebagai umat islam bisa menggunakan media sosial secara bijak, salah satunya dalam berdakwah.
“Media sosial jika digunakan secara bijak banyak sekali manfaatnya. Salah satunya bisa dinikmati oleh masyarakat secara luas dan mudah,” tutupnya.
(MMO/ABD)