BANJARMASIN – Isu lingkungan akhir-akhir ini menyita perhatian khalayak ramai.
Hal itu menjadi topik menarik yang dibahas oleh Narasi Perempuan bersama Sehama X gelar Workshop Perempuan dalam Pusaran Kerusakan Lingkungan, di Rumah Alam, Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Sabtu (19/2).
Mengambil tema lingkungan dan perempuan, workshop kali ini berfokuskan pada lingkungan yang kian hari kian digerus oleh pembangunan.
“Perpindahan Ibu kota ini pastinya ada pembangunan besar-besaran dan otomatis alam dikorbankan dan masyarakat juga. Hal ini tentunya menimbulkan konflik antara pemerintah dan masyarakat,” ucap Rizki Anggaran Santika Febriani selaku perwakilan Narasi Perempuan.
Kiki sapaan akrabnya mengatakan isu lingkungan sangat penting diketahui anak muda.
“Untuk itu rasanya penting agar menambah pengetahuan dan juga pemahaman anak muda dan bagaimana kaitan kerusakan lingkungan antaran masyarakat adat dan ketimpangan gender,” katanya.
Dalam workshop ini, ada 12 peserta mempelajari bagaimana cara menulis berita yang baik dan benar.
Tidak hanya menuliskan berita straight news peserta juga diajarkan menulis feature bertema perempuan adat.
“Untuk straight news peserta menuliskan berita secara langsung, ringan dan to the point. Sedangkan untuk feature mereka menuliskan tema populer yang ringan dan tidak rumit,” ucap Rahim Arza selaku pemateri pelatihan jurnalistik.
Rahim yang juga merupakan salah satu wartawan lokal di Banjarmasin ini mengatakan dalam workshop ini nantinya peserta akan menuliskan karya tulis dalam bentuk zine (majalah).
Lebih lanjut, Rahim menjelaskan perempuan berperan penting dalam menjaga lingkungan adat.
“Yang sangat rentan adalah perempuan adat yang menjaga lingkungan sekitar. Karena mereka hidup dengan tumbuhan dan tanaman yang dijaga. Jika ada kerusakan lingkungan hal ini akan merenggut keberlangsungan para perempuan adat yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dalam workshop ini salah satu peserta yakni Sheila Farazela merasa mendapatkan pengalaman baru dalam menuliskan berita bertema perempuan adat.
“Untuk workshop hari ini menyenangkan. Banyak ilmu baru yang didapat. Materi yang dijelaskan mudah dipahami apalagi ditambah praktik dengan poin-poin berita,” ucap Mahasiswa FKIP ULM ini.
Sebagai informasi, workshop ini berlangsung dua hari berturut – turut, mendatangkan pemateri yang berbeda workshop Narasi Perempuan kali ini fokus dengan isu kerusakan lingkungan.
(PUT/MMO)