BANJAR – Bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari. Selain bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim di dunia, masyarakat juga menantikan kehadiran bulan penuh berkah ini, salah satunya kehadiran Pasar Ramadhan.
Sejak dilanda pandemi, Pasar Ramadhan di Kabupaten Banjar dua tahun terakhir terpaksa ditutup dengan alasan tingkat penularan pandemi Covid-19 yang sangat tinggi.
Tahun ini, Pemkab Banjar belum bisa memastikan kehadiran Pasar Ramadhan yang biasanya berada di Jalan Sukaramai, Kecamatan Martapura, tepatnya di sebelah Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratu Zalecha.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata
Kab Banjar Tisnohadi Harimurti mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan nasib Pasar Ramadhan tahun ini.
“Kita tidak tahu tahun ini apakah digelar atau tidak. Nanti dirapatkan lagi bersama dengan Bupati Banjar” ungkapnya kepada amnesia.id Rabu (2/3).
Tisnohadi menjelaskan, nasib Pasar Ramadhan akan dirapatkan dan diputuskan dalam dalam dua pekan kedepan.
“Untuk anggaran sudah kami siapkan kurang lebih Rp 130 juta,” katanya.
Tisnohadi menyebutkan, jika nantinya Pasar Ramadhan disetujui Bupati, pihaknya akan menyiapkan 40 lapak. Sementara untuk pedagangnya akan diseleksi oleh pihak Perusahaan Daerah Pasar Bauntung Batuah (PD-PBB). Pedagang yang berjualan nantinya tidak dipungut biaya sepeserpun.
Lebih jauh dirinya menerangkan, nantinya jika memang pasar ramadhan boleh dilaksanakan, untuk penyelenggaraan nya sedikit berbeda dengan yang biasanya, pasalnya di pasar tersebut juga akan digiring dengan penampilan budaya khas banjar.
“Jika memang disepakati, maka 1 minggu sebelum bulan puasa akan dibangun Pasar Ramadhannya,” singkatnya.
(FER/MMO)