Nyeleneh, Alasan Pria di Banjarmasin Jadi Joki Vaksin

Kepolisian saat mengamankan GR

BANJARMASIN – Jajaran Polsek Banjarmasin Timur bersama Dinas Kesehatan (Dinkes)!setempat berhasil membongkar praktik perjokian vaksin COVID-19.

Sang Joki diketahui berinisial GR (29) merupakan warga Kebun Bunga Kecamatan Banjarmasin Timur.

Bacaan Lainnya

Aksinya terbongkar ketika ingin melaksanakan vaksinasi dosis kedua di Puskesmas Terminal Komplek Satelit Permai, Jalan Pramuka Sungai Lulut Banjarmasin, pada Rabu (5/1) kemaren.

Kecurigaan pun muncul saat GR ditanya oleh tenaga kesehatan yang bertugas melayani vaksin perihal identitasnya, lantaran terlihat jelas perbedaan wajah pelaku dengan KTP yang diserahkan.

“Karena wajahnya tak sesuai dengan identitas makanya ketahuan. Kita sangat apresiasi dan menghargai pihak nakes melihat kejanggalan itu,” kata Kapolresta Banjarmasin Sabana Atmojo Martosumito didampingi Kapolsek Kompol Pujie Firmansyah, Kamis (5/1).

Pihak kepolisian juga masih mendalami modus joki vaksin, ia menegaskan agar masyarakat jangan mencoba untuk melakukan hal serupa.

“Kami masih mendalami modus ini, saya tegaskan kepada masyarakat jangan coba-coba joki vaksin kalau ada akan kita tindak lanjut,” tegas Kapolres.

Pengakuan GR, dirinya mendapat upah menjadi pemeran pengganti ikut vaksinasi kisaran Rp 150 ribu hingga 200 ribu rupiah untuk sekali suntik.

“Saya diupah 150 ribu hingga 200 ribu. Pertama gak ketahuan yang kedua ketahuan dan saya juga belum pernah divaksin sebelumnya,” beber GR saat ditanya awak media.

GR berani melakukan pekerjaan melanggar aturan itu, selain perlu uang juga karena belum pernah di vaksin. Alasannya pun bisa dibilang nyeleneh.

“Kenapa jadi belum bervaksin? karena KTP saya disita istri, supaya tidak kawin lagi,” ucapnya sembari tersenyum malu.

Hingga saat ini kasusnya sudah memasuki tahap sidik pihak kepolisian. Atas perbuatan pelaku, GR akan dikenakan Undang-Undang Penanganan Wabah Nomor 4 Tahun 84 pasal 14 ancaman 1 tahun penjara.

(ALV/ADI)

Pos terkait