Omicron Menular Sangat Cepat, Ahli Epidemiologi Nilai Vaksinasi Langkah Tepat

Foto : Net

BANJARMASIN – Penularan Covid-19 varian Omicron terbilang sangat masif sampai dengan hari ini.

Hal ini terbukti dengan capaian kasus aktif maupun positif. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan hari ini kasus aktif berada dalam persentase 87,9%. Sedangkan untuk kasus positif meningkat menjadi 119,7%.

Melihat lonjakan kasus Covid-19 di Kalsel, ahli Epidemologi Kalsel, dr. H. Ida Bagus Gede Dharma Putra angkat bicara.

Menurut mantan Direktur RSJ Sambang Lihum ini, penularan virus Covid-19 varian Omicron tergolong cepat.

“Memang karakter virusnya cepat menular jadi sebentar saja langsung menular. Apalagi kalau lagi ngobrol tanpa pakai masker itu otomatis langsung menular,” ujarnya.

Walaupun penularan terjadi sangat cepat, dr. Dharma mengingatkan jika terindikasi virus Omicron jangan panik.

“Kalau positif Omicron jangan panik. Tinggal isolasi mandiri nanti 4 sampai 5 hari pasti sembuh,” ucapnya.

Tidak hanya itu, dr. Dharma juga memastikan pasien yang dirawat di Rumah Sakit hanya dikhususkan untuk pasien yang memiliki komorbid dan memerlukan perawatan khusus.

“Yang dirawat di Rumah Sakit yang hanya ada komorbid saja dan orang tua. Kalau nanti semuanya di rawat di Rumah Sakit takutnya nanti colabs. Kalau colabs bagaimana penanganan covid kedepannya,” ujarnya.

Walaupun menilai Omicron hanya sebagai flu biasa, dr. Dharma meminta warga tetap waspada jika nantinya terjadi mutasi virus yang menimbulkan varian baru.

“Bahaya selanjutnya kalo penularan sangat tidak terkendali karena dia diatas 15 persen. Ini mungkin sudah sekitar 70 persen penularan. Bisa sampai 80 persen ini sudah sangat bisa menular ini merangsang mutasi yang lebih keras nanti jadinya timbul varian baru yang lebih berbahaya malah jebol kita,” ungkap dr. Dharma.

Dengan adanya kemungkinan mutasi virus ini dr. Dharma turut menghimbau masyarakat yang belum vaksin segera melaksanakan vaksinasi.

“Masyarakat yang belum vaksin bisa vaksin. Kalau yang sudah 1 dan 2 tinggal booster saja,” tutupnya.

Sebagai informasi, sampai dengan saat ini capaian vaksinasi di Kota Banjarmasin masih tergolong rendah. Pasalnya, vaksinasi 1 dan 2 untuk kaum lansia berada di angka 38,02% , lalu untuk anak – anak sekitar 20,57% dan untuk masyarakat umum mencapai 49,49%.

(PUT/MMO)