Omicron Merebak, Pemkot Banjarbaru Berlakukan PTM 50 Persen

Foto suasana PTM terbatas di SD Negeri 2 Mentaos Banjarbaru

BANJARBARU – Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarbaru kembali menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat SD dan SMP dengan jumlah terbatas.

Hal itu menyusul lonjakan kasus Covid di daerah ini dan ditemukannya siswa yang positif terinfeksi Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Saat ini terpaksa untuk kehadiran siswa hanya boleh sebanyak 50 persen saja, jam pembelajaran tetap selama 6 jam,” kata Kepala Bidang SD Disdik Banjarbaru, Edy Yuana Pribadi, Selasa (8/2) tadi.

Pembatasan kehadiran siswa sebanyak 50 persen itu dilakukan dengan sistem bergantian atau shif. Dimana murid yang tak hadir di sekolah tetap mengikuti pembelajaran secara daring.

“Jadi masuknya bergantian tidak langsung semuanya, ini kami lakukan agar penularan covid tidak mengenai anak-anak,” terangnya.

Surat keputusan pembatasan PTM bernomor 900/0430/PSD/DISDIK tersebut seiring dengan perubahan status Banjarbaru dari PPKM Level satu menjadi dua.

“Sesuai aturan PPKM level 2 semua sekolah diminta untuk melakukan pembelajaran terbatas,” ucap Edy.

Kembali diberlakukannya PTM terbatas justru dikeluhkan sejumlah tempat pendidikan. Kepala Sekolah Dasar Islam (SDI) Robbani Banjarbaru Dessy Oelistianti menilai PTM kurang efektif karena pembelajaran yang disampaikan pihak guru tidak semuanya bisa diserap dengan baik oleh siswa.

“Dengan kebijakan artinya setengah murid kami belajar dengan online di rumah, sangat sulit bagi kami untuk memberi pemahaman tetapi karena ini perintah pemerintah setempat kami mengikuti saja “ungkapnya kepada amnesia.id di ruang kerjanya.

Ketika ditanya respon orang tua murid yang diterima pihak sekolah? Dessy menjawab bervariasi. Sebanyak 20 persen meminta untuk PTM full seperti biasa.

“Dari total keseluruhan itu sekitar 60% ikut saja apapun keputusan yang ada dan sisanya menolak PTM. Karena sekolah swasta kami mengutamakan keinginan orang tua dan tetap patuh anjuran pemerintah,” tandasnya.

Sejak 10 Januari 2022 Pemkot Banjarbaru memberlakukan pembelajaran tatap muka diseluruh sekolah. Setelah hampir dua tahun hidup dalam kondisi pandemi Covid-19.

(FER/ADI)

Pos terkait