BANJARMASIN – Kasus Covid-19 di Banjarmasin kian hari semakin bertambah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banjarmasin, sampai dengan Kamis (10/2) kasus aktif Covid-19 di Banjarmasin mencapai 1455 kasus, dengan rincian 1370 pasien isolasi mandiri dan 85 pasien dirawat intensif di Rumah Sakit.
Isolasi mandiri dilakukan pasien yang tidak bergejala atau bergejala ringan. Sedangkan pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit kebanyakan mengeluhkan sesak napas.
Namun begitu, Dinkes Banjarmasin sepertinya belum mengetahui berapa persis warga Banjarmasin yang terkonfirmasi Covid-19, baik tanpa gejala atau gejala ringan, yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sebut saja Akmal, pria berusia 23 tahun ini memilih isolasi mandiri di rumah saat merasa ada yang tidak beres dengan tenggorokannya.
Akmal memberanikan diri melakukan Swab Antigen di salah satu Rumah Sakit swasta di Banjarmasin, dan hasilnya positif.
Setelah mendapatkan hasil positif, Akmal mengaku memutuskan isolasi mandiri di rumah sejak beberapa hari lalu, dan enggan melaporkan ke Puskesmas.
“Untuk pemantauan Puskesmas tidak ada, karena aku pribadi yang tidak melapor,” ungkapnya.
Akmal menyatakan dirinya enggan melapor ke Puskesmas karena dirinya tidak mengerti alur pelaporan di Puskesmas.
“Karena pertama kali mengalami hal seperti ini jadi tidak tahu bagaimana alur melapornya,” terangnya.
Setelah mengetahui hasil Swab Antigen dari salah satu Rumah Sakit swasta di Banjarmasin, Akmal mengaku tidak pernah keluar rumah, dan tidak berinteraksi dengan keluarga dirumah.
“Tidak ada sama sekali keluar rumah. Dengan orang rumah pun interaksi dikurangi,” jelasnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Dr. Machli Riyadi, SH MH mengatakan pihaknya telah membuka hotline layanan aduan Covid-19.
“Tiap Puskesmas itu sudah kita berikan nomor hotline untuk aduan Covid. Jadi warga yang sedang isolasi mandiri dapat langsung menghubungi hotline yang tersedia di tiap Puskesmas di Banjarmasin,” ucapnya.
Puskemas di tiap kelurahannya nanti melakukan monitoring atau pantauan kepada pasien yang melakukan isolasi mandiri.
Hal itu lanjutnya akan dilakukan Puskesmas dengan catatan pasien melaporkan kasus konfirmasi positif kepada Puskesmas setempat.
Puskesmas lanjutnya, selain melakukan pemantauan juga memberikan Vitamin maupun obat -obatan khusus untuk pasien isolasi mandiri.
(PUT/MMO)