BANJARMASIN – Guna mempercepat pembelajaran tatap muka (PTM), Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin mulai menggencarkan pelaksanaan vaksinasi pelajar sejak Kamis (9/9) lalu.
Meski demikian, berdasarkan data dari Disdik Banjarmasin masih ada sekitar 40 persen orang tua murid yang belum setuju dan merespon soal pemberian vaksin pelajar untuk 12 tahun keatas.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah melalui Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan bakal menjamin biaya perawatan jika ada pelajar yang sakit usai divaksin.
“Jika ada pelajar yang sakit atau mengalami komplikasi pasca vaksin harap melapor kepuskesmas wilayah masing-masing, pemerintah akan menjamin biaya perawatan asalkan benar-benar sakit karena vaksin,” jelasnya kepada amnesia.id Jumat (10/9).
Ia juga menegaskan vaksin yang diberikan kepada pelajar itu aman dan menghimbau kepada orang tua untuk jangan khawatir.
“Kita menjamin vaksin ini aman untuk anak-anak palajar dan presentase sakit untuk pelajar itu sangat kecil sekali jadi jangan khawatir,”ujarnya.
Diakui Machli pihaknya dan Dinas Pendidikan sudah bersepakat untuk mewajibkan vaksin kepada semua pelajar sebelum proses pembelajaran tatap muka diberlakukan.
“Kita dan dinas pendidikan sudah sepakat bahwa harus divaksin semua siswa-siswi agar semua memiliki kekebalan sehingga tercipta herd imunity,” tambahnya.
Selain menjalankan program vaksinasi pelajar, Dinas Kesehatan juga mengklaim sekitar 95 persen guru di Banjarmasin sudah bervaksin.
“Untuk guru sudah 95 persen kita vaksin semua, sisanya itu guru-guru yang memiliki riwayat penyakit dan tak boleh divaksin, tinggal murid saja lagi,”tutupnya.
(ALV/MMO)