BANJARMASIN – Sebuah gedung berwarna putih, berdiri tegak ditengah pusat kota Banjarmasin.
Tepat di perempatan Jalan Lambung Mangkurat dan Pangeran Samudera, gedung yang dulunya bernama Hotel Kalimantan oleh masyarakat lebih dikenal dengan nama Plaza Junjung Buih, sempat berjaya dan menjadi primadona warga kota Seribu Sungai.
Kerusuhan 23 Mei 1997, atau yang dikenal Jumat Kelabu, mengubur impian Plaza Junjung Buih sebagai satu – satunya, retail modern dan ikon Banjarmasin waktu itu.
Sebelum bernama Hotel A, bangunan berlantai delapan itu, sempat berganti nama dari Hotel Kalimantan menjadi Hotel Arum. Kini Hotel bintang empat yang dibangun tahun 1990-an itu, tampak kusam tak terawat.
Sejumlah bagian dinding bangunan tampak terkelupas sehingga tidak sementereng ketika awal dibangun. Hanya beberapa ruang yang terlihat cahaya lampu, menandakan bangunan tua tak terurus.
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina sempat mewacanakan menyulap Hotel A menjadi sebuah rumah sakit atau bangunan lain, sehingga bisa menghidupkan suasana ibukota Kalsel.
Meski begitu, perlu persiapan dan penelitian sejumlah faktor penting mulai kontruksi bangunan, hingga aspek sosial alih fungsi bangunan.
Pengamat Perkotaan Drs H. Hamdi berharap Pemkot Banjarmasin tidak terburu – buru atas upaya alih fungsi Hotel A menjadi bangunan lain seperti Rumah Sakit.
“Sebaiknya Pemkot Banjarmasin fokus dengan pembangunan fasilitas-fasilitas di Rumah Sakit Sultan Suriansyah agar lebih bagus lagi,” ujar Hamdi.
Ada beberapa faktor penting menurut mantan Pejabat Pemkot Banjarmasin itu, sebelum sebuah bangunan beralih fungsi, sebut saja kontruksi.
“Pastikan juga keamanan gedung dengan maksimal. Perlu penelitian bangunan yang bisa menjelaskan layak tidaknya bangunan tersebut dioperasikan kembali,” ungkapnya.
Terkait rencana Pemkot Banjarmasin menyulap Hotel A menjadi sebuah Rumah Sakit, Hamdi mengatakan adalah langkah yang bagus, hanya saja perlu memperhatikan berbagai aspek penting disamping kontruksi dan ketahanan gedung.
“Karena ditengah pusat kota, perlu diperhatikan juga bagaimana limbahnya. Banyak yang harus dipersiapkan. Termasuk juga mempersiapkan alat kesehatan jika nantinya dianggap layak sebagai bangunan Rumah Sakit,” tutupnya.
(ZAI/MMO)