BANJARMASIN – Kasus dugaan Penipuan berkedok arisan online, menghebohkan warga Banjarmasin sepekan terakhir.
Tak main-main kerugian yang diderita korban mencapai miliaran rupiah.
Apakah arisan merupakan salah satu cara menambah pendapatan atau hanya sekadar gaya hidup saja, Pakar Ekonomi sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof. Muhammad Handry Imansyah, M.A.M., Ph.D, menilai penipuan berkedok arisan merupakan bentuk kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai finansial.
“Maraknya penipuan dengan modus arisan online salah satu ciri masyarakat yang kurang teliti dan kurang pengetahuan,” ungkapnya saat dihubungi via telepon, Kamis (24/2) pagi.
Prof. Handry mengatakan arisan bukan cara yang efektif untuk mengatasi persoalan finansial keluarga, karena memiliki potensi penyalahgunaan dana oleh pengelola.
“Tujuannya apa dari arisan online? Sebagai sarana menabung? Tentu tidak efektif, karena berpotensi disalahgunakan oleh pengelola. Apalagi dana arisan yang dikelola sangat banyak, berpotensi membuat gelap mata pengelola,” ucapnya.
Selain tidak efektif, keamanan dana dalam arisan juga masih diragukan, mengingat tidak adanya keterikatan antar bandar dengan anggota arisan.
“Atau memang niat awal dari pengelola dana memang untuk menipu. Karena agak aneh arisan online yang tidak mengenal secara pribadi pengelola dan anggota arisannya,” ucap Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis ULM ini.
Tidak hanya itu, menurut Prof Handry, adanya iming-iming arisan online juga dinilai sangat menjanjikan. Sehingga banyak anggota arisan yang biasanya mengikuti arisan online lebih dari satu mata.
“Biasanya tawaran arisan online tidak cuma satu nama atau istilahnya lebih satu mata. Dan biasanya mengikuti lebih 1 mata sehingga untuk memberikan kepercayaan, mungkin 1 mata diberikan mendapat undian di awal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Handry menyarankan bahwasanya agar masyarakat lebih berhati-hati dengan adanya tawaran arisan online.
Dalam mengelola keuangan, Prof Handry lebih menyarankan menabung pada lembaga keuangan yang sudah terjamin seperti perbankan.
“Daripada niat menabung dengan sistem arisan, lebih baik menabung tiap periode pada aset-aset finansial yang legal. Bisa juga menabung emas pada lembaga keuangan atau bank yang sudah tersedia saat ini sehingga dananya bisa berkembang,” tutupnya.
(PUT/MMO)