SOLO – Ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo Jawa Tengah, menjadi momen mengharukan bagi Warmia. Atlet Difabel andalan Kalimantan Selatan ini mengumumkan gantung Cakram.
Wanita berusia 46 tahun itu memilih pensiun, usai meraih medali emas di Peparnas XVII dari nomor lempar cakram cabang olahraga atletik. Medali emas itu jadi ke-4 kali diberikannya untuk Banua di panggung kejuaraan bergensing tingkat nasional.
“Seiring usia juga terus bertambah mungkin sudah waktunya saya istirahat,” ungkap Warmia di Stadion Sriwedari, Kamis (10/10) sore.
Mia sapaan akrabnya mengatakan, keputusan pensiun diambilnya sebagai bentuk dukungan terhadap regenerasi atlet.
Menurutnya, saat ini para-atletik muda telah menunjukkan kualitas yang baik, sehingga sudah waktunya bagi generasi baru untuk mengambil alih tongkat estafet.
Selain itu, Warmia menganggap masa kejayaannya sebagai atlet telah mencapai puncak. Berbagai gelar bergengsi, baik skala nasional maupun internasional telah diraihnya.
Dengan pencapaian itu, istri mendiang Ahmad Firdaus mantan ketua NPCI Kalsel kuat untuk mengambil keputusan menutup karir sebagai atlet.
“Saya juga ingin cari regenerasi yang lebih bagus lagi mencari atlet. Soalnya persaingan semakin berat, jadi kita harus teliti mencari atlet dengan klasifikasi yang tidak meragukan,” tekannya.
Meski bakal mengakhiri kiprahnya sebagai atlet, Warmia belum sepenuhnya meninggalkan dunia lempar cakram.
“Jika NPCI Kalsel membutuhkan saya sebagai pelatih agar generasi bisa juga mengikuti jejak terbaik kita, saya siap,” janjinya.
Diketahui, segudang prestasi diukir wanita kelahiran 1978 ini. Tak hanya sebagai atlet lempar cakram andalan Kalsel, tapi juga Indonesia di ajang ASEAN Para Games. Sejak tahun 2013 – 2023, Ia acap kali mengikuti langganan Pelatnas.
Pada ASEAN Para Games Warmia menunjukkan kebolehannya dengan menyabet tiga emas dari nomor lempar cakram, lempar lembing, dan tolak peluru.
Selain itu, selama turun di multievent olahraga nasional atlet berkemampuan khusus sejak 2012 Riau, 2016 Jawa Barat, 2021 Papua, hingga 2024 Solo, ia selalu menjadi penyumbang medali emas bagi kontingen Kalimantan Selatan.