JAKARTA – Harga emas batangan Antam mengalami kenaikan Rp 10 ribu per gram ke posisi Rp984 ribu pada Kamis (24/2) siang.
Padahal, di pembukaan perdagangan sebelumnya, emas Antam masih bergerak di level Rp974 ribu per gram.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Analis DCFX Futures Lukman Leong menyatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh serangan militer Rusia terhadap Ukraina yang dimulai pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Akibat invasi, Lukman memproyeksi iklim perdagangan emas masih akan bullish dan mampu menembus US$2.000 per troy ons.
“Sangat bulllish. Krisis ini diperkirakan masih akan mendalam dengan invasi penuh Rusia-Ukraina. Saya melihat emas sangat mungkin di atas US$2.000 per troy ounce dalam waktu dekat,” katanya, Kamis (24/2).
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp542 ribu, 2 gram Rp1,9 juta, 3 gram Rp2,83 juta, 5 gram Rp4,69 juta, 10 gram Rp9,33 juta, 25 gram Rp23,21 juta, dan 50 gram Rp46,34 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp92,61 juta, 250 gram Rp231,26 juta, 500 gram Rp462,32 juta, dan 1 kilogram Rp924,6 juta.
Tak hanya emas Antam, emas acuan internasional juga kompak meroket. Emas acuan Commodity Exchange COMEX menguat 1,71 persen menjadi US$1.943,1 per troy ons. Begitu pun harga emas di perdagangan spot hijau 1,73 persen ke US$1.941,97 per troy ons.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan perintah operasi militer di wilayah Donbas yang terletak di timur Ukraina pada Kamis (24/2).
Perintah yang dapat menjadi awal invasi Rusia ke Ukraina itu diumumkan Putin dalam sebuah pidato di televisi negara pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
“Saya telah membuat keputusan untuk mengerahkan sebuah operasi militer (ke timur Ukraina),” kata Putin dalam pidato singkat yang mengejutkan itu seperti dikutip AFP.
Putin menegaskan Rusia tidak dapat menoleransi ancaman Ukraina dan mewanti-wanti intervensi asing dalam konflik ini. Ia bahkan memperingatkan pasukan Ukraina yang berada di Donbas dan sekitarnya untuk mundur atau menerima konsekuensi berat.
Donbas atau Donbass merupakan wilayah di timur Ukraina yang menaungi Donetsk dan Luhansk. Wilayah ini telah lama dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.
Donbas menjadi titik panas konflik berdarah antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis sejak pencaplokan Crimea oleh Rusia berlangsung pada 2014 lalu.
(NET/ADI)