BANJARMASIN – Perkelahian maut terjadi di Sungai Jingah, Banjarmasin Utara, Sabtu (7/10) malam.
Lima bersaudara menjadi korban, dua diantaranya tewas, yakni Taufik Anwar (26) dan Didi Darmadi (36). Mereka meregang nyawa usai ditombak saat berkelahi.
Sementara tiga korban lainnya yang mengalami luka adalah Syamsiar (32), Syamsul (41), dan Khaidir (21). Mereka warga Kampung Kenanga Jalan Jahri Saleh RT 7.
Taufik menghembuskan napas terakhir saat dirawat tim medis RSUD Ansari Saleh Banjarmasin. Sedangkan Didi yang sempat dicari keluarga, jasadnya ditemukan tergeletak di bawah titian Kampung Kenanga.
Diketahui, lawannya sendiri masih satu rukun tetangga, dikenal dengan nama Onoi.
Ibu korban, Bahriah menceritakan, awalnya teman Khaidir bertikai dengan Onoi. Khaidir yang bertekad membela kawannya justru ditusuk tombak di dada.
Khaidir berlari pulang ke rumah, meminta bantuan saudaranya. Taufik yang baru bangun tidur berlari keluar dengan tangan kosong. Turut menyusul Syamsul, Syamsiar, dan Didi.
“Tidak membawa senjata apa-apa, tangan kosong semua. Ternyata di sana sudah ada empat orang menunggu. Satu orang memegang tombak, yang lainnya membawa kayu,” ucap Bahriah.
Syamsir terluka di kepala, Syamsul terluka di pantat. Sedangkan Taufik, hampir sekujur tubuhnya terkena tusukan tombak. Sementara Didi mendapat luka serius di bagian dahi.
“Tak menyangka Didi juga meninggal. Kami mencarinya sampai ke rumah sakit, ternyata sudah tewas,” ungkap Bahriah.
Polsek Banjarmasin Utara langsung bergerak mencari pelaku. Polisi telah mengamankan empat orang, yang mana mereka masih satu keluarga.
Ayah dan anak, Iyar dan Onoi. Serta paman dan keponakan, Umar dan Hafiz. Mereka ditangkap di tempat terpisah.
“Benar telah kami amankan empat orang. Tiga orang diduga terlibat. Penyidik masih menggali keterangan para pelaku,” beber Kapolsek Banjarmasin Utara Kompol M Noor Chaidir, Minggu (8/10).
(ALV/ABD)