BANJARMASIN – Tempat duduk yang dipersoalkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjar, Irwan Bora, saat menyaksikan pertandingan Barito Putera di Stadion Demang Lehman Martapura beberapa waktu lalu, mendapat kecaman dari kelompok suporter.
Para pecinta Barito Putera menuding sikap Irwan Bora terlalu berlebihan dan tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat, karena ingin mendapat tempat khusus dan pelayanan spesial.
“Harusnya masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi cuma soal tempat duduk,” ujar Riskan, suporter Barito Putera.
“Kami yang jauh-jauh datang, beli tiket, bahkan berdiri sepanjang pertandingan pun tidak masalah. Sebagai wakil rakyat, seharusnya beliau bisa lebih bijak dan mendukung tim, bukan malah membuat gaduh.” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan Airlangga, suporter dari barisan garis keras yang di temui pada Jum’at (9/5) sore. Dirinya sangat menyayangkan kegaduhan oleh politisi partai Gerindra hingga membawa-bawa nama lembaga.
“Barito Putera sudah memberikan undangan itu artinya sebuah penghargaan dan penghormatan,” ucapnya.
“Kalau benar-benar ingin mendukung, belilah tiket dan duduk bersama kami, para suporter. Bukan malah mengeluh karena kursi undangan,” tegas Airlangga.
Kritik serupa juga disampaikan suporter lainnya, Alif yang menyebut Irwan Bora tak tau diri. Harusnya Pimpinan DPRD Banjar itu menunjukan rasa empati terhadap klub sepak bola kebanggaan Banua sedang berjuang keluar dari zona degradasi.
“Klub kita (Barito) sedang berjuang untuk tetap bertahan di liga 1, harusnya diberi semangat dan motivasi bukan bikin kegaduhan,” katanya.
Alif menantang Irwan Bora untuk duduk di tribune penonton dengan membeli tiket, saat menyaksikan laga kandang terakhir Barito Putera pada pekan depan, jika memang cinta terhadap tim Laskar Antasari.
“Jadi pejabat harusnya juga tau diri, beli tiket lah, uang nya kan banyak. Ayo duduk di tribune penonton bersama kami. Jangan berharap dari gratis saja, kalau memang tulus mendukung tim kebanggan kita,” imbuhnya.
Di tengah kondisi prestasi klub yang tidak baik-baik saja, tentunya pihak manajemen, pelatih dan pemain Barito Putera sangat membutuhkan doa di an dukungan moral dari masyarakat Kalimantan Selatan, bukan persoalan yang dapat memecah konsentrasi.