BANJARMASIN – Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan.
Banjarmasin, dalam data KPCPEN terbaru tidak termasuk kedalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berstatus level 4.
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina langsung meminta Dinas Kesehatan Banjarmasin melakukan sinkronisasi data kepada Pemerintah Pusat.
“Hari ini saya perintahkan Dinkes untuk sinkronisasi data ke Kemenkes. Tadi pagi Dinkes sudah berangkat memastikan bahwa data kita dengan data Kemenkes dan data KPCPEN sama. Jangan sampai nanti berbeda sehingga status kita juga berbeda,” ucap Ibnu Sina.
Walikota menyatakan Banjarmasin dalam satu bulan terakhir, kasus Covid-19 di Banjarmasin mengalami penurunan yang signifikan.
“Perjuangan sebulan ini dalam PPKM beberapa kali hasilnya keliatan. Angka Covid-19 menurun, pasien tadi saya lihat di rumah sakit Sultan Suriansyah cuman 5 orang yang dirawat,” ungkapnya.
Walikota juga menambahkan saat ini yang menjadi prioritas kelonggaran adalah sektor ekonomi.
“Kita tunggu keputusan dari Imendagri, kalo pun memang di beri kelonggaran maka sektor ekonomi akan kita utamakan dulu,” bebernya.
Kabar turunnya level PPKM Banjarmasin dari 4 ke 3, tentu saja membawa kabar gembira bagi dunia pendidikan di ibukota Kalsel.
Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin Totok Agus Daryanto, M.Pd mengisyaratkan, pihaknya telah mempersiapkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) salah satunya dengan vaksinasi siswa yang telah dilakukan beberapa hari lalu untuk siswa SLTP sederajat.
“Kalo level 3 sudah bisa PTM. Tapi kita tunggu dulu instruksi Walikota. Intinya jika sudah diizinkan kita akan lakukan PTM di Banjarmasin,” tutupnya.
(IKI/MMO)