PWI Kalsel Apresiasi Hadirnya amnesia.id

BANJARMASIN – Tim redaksi media online amnesi.id sambangi Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Kalsel, Sabtu (5/2).

Kedatangan tim Redaksi amnesia.id untuk bersilaturahmi dan meminta masukan kepada Ketua PWI Kalsel Ir. Zainal Helmie, terkait etika profesi sebagai jurnalis yang baik dan benar.

Ketua PWI Zainal Helmie mengatakan, untuk menjadi Wartawan yang baik dan benar, mereka wajib memperhatikan adalah Kode Etik Jurnalistik.

“Itu yang paling penting dulu, agar Wartawan tidak salah. Meskipun pewarta bagus dalam penulisan dan sebagainya, tetapi tidak mengikuti aturan yang tertera dalam Kode Etik, maka akan menjadi masalah,” ungkapnya.

Didampingi Humas PWI Kalsel Bambang Santoso, Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie menerangkan dalam penulisan berita pelecehan seksual kepada anak dibawah umur misalnya, pewarta tidak boleh memberitakan secara detail, dari alamat, nama orang tua, sekolah, rumah korban, hal itu akan melanggar kode etik, karena akan mengganggu psikologis korban.

“Intinya ketika ada suatu peristiwa yang menyangkut anak, pewarta hanya boleh menulis sampai dengan Kecamatannya saja,” lanjutnya

Helmi melanjutkan selain masalah Kode Etik, yang harus diperhatikan pewarta adalah Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Masih kata dia mengapa demikian, karena dengan mengikuti UKW, artinya pewarta sudah memahami aturan-aturan dan kaidah-kaidah yang tertera di dalam Kode Etik Jurnalistik, Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA), dan UU Pers.

“Itu yang kita harapkan kepada semua Wartawan. Yang terpenting mereka sudah pasti punya etika saat melakukan wawancara dengan narasumber,” jelasnya.

Selain itu juga terang Helmie, media harus memiliki Perseroan Terbatas (PT), sehingga mempunyai payung hukum dan legalitas. Selanjutnya media tersebut juga harus terverifikasi oleh Dewan Pers pusat, baik itu secara administrasi maupun faktual.

“Dengan adanya semua itu artinya media tersebut payung hukumnya semakin kuat,” terangnya

Helmie menambahkan, dirinya bukan untuk menggurui para media yang ada, tetapi dia hanya ingin menyampaikan apa yang seharusnya dipahami dalam pemberitaan.

Masih kata dia, tidak bisa dipungkiri untuk pembuatan media saat ini sangat mudah. Namun media menurutnya wajib mematuhi peraturan yang ada.

“Saya sangat mengapresiasi kedatangan pimpinan serta tim Redaksi media online amnesia.id. Mudah-mudahan pertemuan kedepannya banyak lagi media yang bisa sharing dengan PWI Kalsel,” tutupnya.

(FER/MMO)