BANJARMASIN – Pemerintah akan membangun rumah pompa atau pintu air di beberapa titik di Banjarmasin, misalnya di muara Sungai Pekapuran, muara Sungai Bilu, dan muara Sungai Gardu, yang langsung terhubung ke Sungai Martapura.
Proyek ini merupakan bagian National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) sebagai program ketangguham banjir perkotaan.
Banjarmasin menjadi kota terpilih dalam program ini. Proyek ini berlangsung selama sekitar empat hingga lima tahun. Dari tahun 2023 hingga 2028.
Total biaya yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai Rp 800 miliar. Seluruhnya bersumber dari Bank Dunia (World Bank). Syaratnya, Pemkot Banjarmasin harus membebaskan lahan yang terdampak proyek tersebut.
Rumah pompa ini berfungsi untuk membuang genangan air di kawasan tengah Kota Banjarmasin ke Sungai Martapura.
Selain itu, untuk mendukung perubahan daya tampung drainase dari Sungai Ahmad Yani dan Sungai Veteran menuju Sungai Martapura.
Proyek Ketahanan Banjir Perkotaan Nasional (National Urban Flood Resilience Project/NUFReP) akan membantu berbagai kota mengurangi risiko banjir dengan meningkatkan kapasitas pengelolaan risiko banjir di tingkat kota dan nasional, serta melalui Investasi untuk penanganan risiko banjir di perkotaan yang terintegrasi.
Proyek ini juga akan mendukung pemerintah dalam menyusun dan menjalankan program ketahanan banjir perkotaan secara nasional.
(Andi)