BANJAR – Banjir yang terjadi di kawasan Guntung Alaban, Kelurahan Sungai Paring, Kabupaten Banjar selain curah hujan yang tinggi ternyata juga disebabkan pendangkalan sungai.
Wakil Rukun Tetangga (RT) 13 Ahmad mengatakan, sungai tidak mampu menampung air hujan dikarenakan terjadi pendangkalan.
Pendangkalan itu lanjutnya, dikarenakan faktor sedimentasi lumpur dan sampah plastik.
“Sungai ini sebenarnya sudah dua kali dilakukan pengerukan pada tahun 2018 dan 2019,” ungkapnya.
Pendangkalan lanjutnya, tidak hanya terjadi di aliran sungai, namun hingga muara sungai.
“Dulunya pembuangan yang ada di ujung sungai tepatnya di dekat Komplek Kebun Bunga Kelurahan Sungai Paring, tinggi lubangnya sekitar dua meter, kini paling cuman setengah meter saja,” terangnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Dinas Sumber Daya Air Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar Jimmy mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan peninjauan kelapangan dan dilokasi memang ditemukan beberapa permasalahan.
“Pertama akan dilakukan pengerukan dan pelebaran saluran penutup yang dibangun di bagian bawah permukaan sungai, tepat di muara pembuangan sungai Guntung Alaban,” ujarnya.
Namun begitu, pembenahan Sungai Guntung Alaban lanjutnya, tidak bisa dilakukan sendiri oleh pihak PUPRP Kab Banjar.
Dijelaskannya, kewenangan normalisasi sungai ada pada PUPR Provinsi Kalimantan Selatan.
“Saya juga sudah sampaikan masalah ini. Namun juga perlu koordinsi dengan Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWS) III, untuk mengeringkan irigasi terlebih dahulu,” jelasnya.
Untuk jangka pendek lanjutnya, pihaknya telah merencanakan pembuatan kolam retensi atau penampungan air sementara di daerah bagian muara dengan cara membuat embung.
“Kami sedang mengusulkan kepada pemerintah pusat. Untuk biaya pembuatannya sudah ada yakni sebesar Rp 3 miliar,” tutupnya.
(FER/MMO)